news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ibnu: Kisruh Dishub-Disbudpar soal Desain Klotok Cuma Salah Paham

Konten Media Partner
11 Juni 2019 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. Foto: dok Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. Foto: dok Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina angkat bicara atas kisruh di antara Dinas Perhubungan dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Banjarmasin. Kedua instansi ini berseteru ihwal dualisme pengurus motoris klotok wisata dan desain klotok wisata susur sungai.
ADVERTISEMENT
Ibnu menyebut kisruh di antara dua dinas hanya terjadi miss communication dalam penyikapan desain klotok wisata dan polemik dualisme pengurus Koperasi Maju Karya Bersama—badaan hukum yang menaungi motoris dermaga di Siring Menara Pandang dan Siring Patung Bekantan.
Menurut Ibnu, renovasi desain dua klotok yang digagas Khuzaimi, Kabid Pengembangan Pariwisata, sejatinya hasil penyesuaian desain yang diusulkan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin. Ibnu berkata uji coba renovasi desain terhadap dua klotok sudah mempertimbangkan biaya dan ciri khas Banjarmasin.
"Sebenarnya yang kami pakai ini desain kelotok dari dishub juga yang memakai kursi-kursi dudukan berbaris seperti long boat. Namun dengan beberapa pertimbangan menyangkut nilai renovasi, maka ada sedikit dilakukan perubahan yakni di bagian tengah sampai ke depan tetap berkobong (beratap) agar meminimalisir biaya renovasi," ujar Ibnu Sina kepada wartawan banjarhits.id, Selasa 11 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata Ibnu, desain renovasi klotok yang ditawarkan Dinas Perhubungan menguras biaya mahal. Tanpa mengurangi faktor keamanan, Ibnu tetap ingin merenovasi klotok dengan solusi mengubah separo badan klotok. Atap klotok tetap dipertahankan pada bagian depan.
"Ada keinginan untuk mengubah separo saja agar meminimalisir pengeluaran. Sebab kalau berkaca pada desain awal berarti mengubah keseluruhan dan akan menelan biaya yang besar, maka kami ajukan kemarin saat sahur on the river kepada pihak budpar berapa kelotok yang siap direnovasi, ternyata respon dari motoris kelotok cukup baik dan mengatakan empat klotok siap direnovasi sebagai pemula," ujar Ibnu Sina.
Lebih lanjut, Ibnu berharap motoris kelotok dapat bersatu kembali karena dalam waktu dekat Banjarmasin akan menggelar beberapa even yang berkaitan dengan sungai seperti Harganas dan even lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau berselisih seperti ini saja tidak ada habisnya. Maka kami desak budpar agar menyikapi segera perselisihan dua kubu motoris dan berapa klotok yang sudah siap direnovasi, dan pihak budpar menjawab ada empat ya saya perintahkan saja," terangnya.
Ibnu mengakui pembahasan ini di luar sepengetahuan Dinas Perhubungan. Itu sebabnya, Ibnu menyebut ada kesalahan komunikasi di antara Dinas Perhubungan dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Banjarmasin ihwal kisruh desain kelotok tersebut.
"Saat sahur on the river kemarin kan pembicaraan cuma antara saya dan pihak Budpar. Makanya saat itu juga tidak ada Dinas Perhubungan, jadi semua ini soal komunikasi saja. Sudah kami instruksikan agar mereka duduk bersanding kembali agar tidak terjadi kesalah pahaman lagi," pungkas Ibnu.
ADVERTISEMENT