news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Banjarmasin, Kota Seribu Sungai yang Kekurangan Air Bersih

Konten Media Partner
3 Oktober 2018 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjarmasin, Kota Seribu Sungai yang Kekurangan Air Bersih
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, Banjarmasin - Distribusi air bersih di Kota Banjarmasin selama sepekan terakhir mengalami gangguan. Mulai dari berkurangnya suplai air bersih sampai macet total. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengakui ada penurunan distribusi air bersih karena adanya intrusi (perembesan) air laut pada pipa intake Sungai Bilu milik PDAM Bandarmasih.
ADVERTISEMENT
“Di beberapa daerah mulai berkurang suplai air bersih ini, saya akui ada siklus tiga tahunan. Seperti 2015 kemarin, air benar-benar membeku di pipa intake, sehingga pipa intake seperti di Sungai Bilu dihentikan total,” ujar Ibnu kepada awak media, Rabu (3/10).
Ibnu Sina mengimbau warga Kota Banjarmasin lebih bijak memakai air bersih, tidak berlebihan. Ia pun menyarankan warga menyiapkan cadangan air bersih secukupnya. Fenomena ini jelas ironi di tengah ribuan anak-anak sungai yang membelah Kota Banjarmasin.
Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Yudha Achmadi, menuturkan kadar garam air baku terpantau di atas ambang batas sejak 30 September lalu. Saat itu, kadar garam air di atas angka 250 mg/liter. Padahal air baku ini akan diolah untuk menjadi air bersih.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kami melihat angka kadar garam yang masuk ke instalasi pengolah air adalah 1.750 mg/liter, jadi ini sudah di atas ambang batas. Untuk intake Sungai Bilu sudah lima hari ini tidak bisa produksi air bersih,” ucap Yudha.
PDAM, menurut Yudha, tetap memproduksi air bersih tapi mengandalkan satu pipa intake dari Sungai Tabuk. Maklum, kadar garam air baku asal Sungai Tabuk masih dalam tahap aman.
Perusahaan daerah itu berusaha maksimal memenuhi kebutuhan air bersih ke pelanggan lewat satu sumber intake Sungai Tabuk. “Kami memohon maaf jika yang asalnya 1.800 liter per harinya, berkurang menjadi 1.600, kemungkinan berkisar di angka itu,” ujar Yudha. (Zahidi)
ADVERTISEMENT