Japnas Kalsel Segera Bentuk Kepengurusan 13 Kabupaten/Kota

banjarhits.ID, Banjarmasin – Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Kalimantan Selatan terus mengoptimalkan potensi sumber ekonomi lokal untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Kalsel secara luas.

Ketua PW Japnas Kalsel, Risdianto Haleng, melihat peluang itu untuk memberdayakan anggotanya. Menurut dia, Japnas didesain sebagai asosiasi pengusaha yang mengedepankan business action, investasi, dan mengidentifikasi business opportunity di seluruh wilayah Indonesia.

“Maka wajar jika kehadirannya sangat dinantikan oleh pelaku usaha. Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) siap mengembangkan potensi dunia usaha di wilayah Kalsel,” kata Risdianto Haleng, Sabtu (20/10).

Kata Risdianto, organisasinya lebih pada aksi nyata dan tidak cuma mengkritik ke pemerintah, tanpa ada solusi. Pada 2019, Japnas Kalsel membuka perwakilan di kota/kabupaten se-Kalsel. Menurut dia, kehadiran Japnas di 13 kota/kabupaten nantinya sebagai upaya komitmen organisasi membangun sinergitas usaha di seluruh wilayah Kalsel.

"Japnas sebagai organisasi bertujuan membangun sinergitas usaha antar pengusaha satu dan lainnya di seluruh wilayah Kalsel,” kata Risdianto.

Saat ini jumlah anggota Japnas Kalsel terus bertambah dan tercatat ada 100 lebih pengusaha yang menjadi anggota. Ia berkata organisasi ini sangat dinantikan melihat antusiasme anggota di daerah yang menginginkan terbentuknya Japnas di tempat domisili.

Kehadiran Japnas memberi nuansa berbeda dari berbagai asosiasi pengusaha yang ada. Sebab, kata dia, program kerja yang disusun pun lebih cenderung berorientasi pengembangan kapasitas bisnis para anggotanya.

“Kami berharap melalui Japnas kapasitas usaha para anggota dapat meningkat. Yang mikro tumbuh menjadi menengah, yang menengah tumbuh menjadi pengusaha besar," kata pengusaha minyak itu.

Japnas yang didirikan tahun 2015 dengan komitmen memajukan serta mensejahterakan bangsa Indonesia. Dengan visi meningkatkan kemampuan inovasi, produksi dan daya saing pengusaha nasional sebagai garda ekonomi nasional.

“Japnas meyakini perlu adanya perubahan paradigma ekonomi bangsa yang berbasis konsumsi menjadi bangsa berbasis produksi,” katanya. (Anang Fadhilah)