Jelang Nataru, Satgas Pangan Kalsel Inspeksi Harga ke Pasar

Konten Media Partner
13 Desember 2019 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Satgas Pangan Kalsel sidak ke pasar modern di Banjarmasin, Jumat (13/12). Foto: Polda Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Tim Satgas Pangan Kalsel sidak ke pasar modern di Banjarmasin, Jumat (13/12). Foto: Polda Kalsel
ADVERTISEMENT
Menjelang perayaan Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan operasi pangan di sejumlah tempat perbelanjaan, Jumat (13/12/2019).
ADVERTISEMENT
Inspeksi ini untuk mencegah lonjakan harga akibat penimbunan bahan pangan. Satgas Pangan Kalsel ingin tahu ketersediaan bahan pokok, barang kebutuhan lain, stabilitas harga, dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa ketersediaan bahan kebutuhan pokok cukup dan harga tidak mengalami kenaikan.
“Saat ini Satgas Pangan bekerja sebagaimana tugas pokonya untuk menjaga kestabilan harga saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” kata Kasubdit 1 Direktorat Reskrimsus Polda Kalsel AKBP Suyitno Ardi lewat siaran pers ke banjarhits.id, Jumat (13/12/2019).
Dalam sidak di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Banjarmasin, turut hadir Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Hj. Suparmi, Kepala Bulog Kalsel Arif Mando, pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin Lily, Kasubbid PDI Bid Humas Polda Kalsel Drs. Hamsan, dan Ipda Robby Anshari Bahasuan dari Paminal Polda Kalsel.
ADVERTISEMENT
AKBP Suyitno Ardi mengatakan Polda Kalsel bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Kalsel, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin, dan Bulog. Menurut dia, hasil sementara menunjukkan harga bahan pokok masih stabil.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan. “Kami tetap melakukan pemantauan bahkan pengawasan selalu bahkan setiap hari melakukan monitoring di pasar tradisional maupun modern di wilayah hukum Polda Kalsel,” tegas AKBP Suyitno Ardi.
Ihwal permainan harga, ia mengatakan, untuk menaikkan harga harus secara berjenjang sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang Harga Acuan dan Harga Eceran Tertinggi.
Apabila menaikan harga tidak sesuai ketentuan, maka terkena sanksi administrasi dan pencabutan ijin.
“Apabila barang tersebut tersedia pedagang harus dibilang ada, jangan bilang tidak ada. Namun apabila barangnya tidak cukup maka pedagang pun jangan menaikkan harga. Karena semua barang pokok dan barang penting lainnya ada harga acuan dan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah,” himbau Suyitno.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Hj. Suparmi, mengimbau seluruh pedagang khusus agar menciptakan harga yang wajar dan dapat membuat petani dan peternak untung, serta konsumen dapat membeli dengan harga yang terjangkau.
Adapun Kepala Dinas Perdagangan Kalsel H. Birhasani menuturkan yang perlu diantisipasi menjelang akhir tahun yakni komoditas pangan seperti ayam, cabe, dan gas LPG 3 Kg. Selain itu, pihaknya telah meminta kepada Pertamina agar menjaga stabilitas bahan bakar solar.
“Sehingga membuat lancar transportasi dalam engkutan bahan bahan kebutuhan pokok ke kabupaten/kota,” kata Birhasani.
Sedangkan Kepala Bulog Kalsel Arif Mando mengatakan stok beras ada 20.000 ton sehingga mencukup hingga enam-tujuh bulan ke depan. “Untuk menjaga agar harga tidak naik, kami terus melakukan operasi pasar,” tutur Arif Mando.
ADVERTISEMENT
Arif terus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) lewat operasi pasar murah yang dilaksanakan pada 13 kabupaten/kota menjelang Natal dan Tahun Baru serta untuk menjaga stabilitas harga.
“Dari hasil tinjauan pasar pagi ini, semua aman, stok tersedia dan harga stabil,” tutup Arif Mando.