Jokowi-Ma'ruf Menang, Halidah Hatta Ingin Pemerintah Fokus 3 Hal

Konten Media Partner
23 April 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Halidah Hatta ketika roadshow diskusi musikal anti korupsi di UIN Antasari Banjarmasin, Selasa (23/4). Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Halidah Hatta ketika roadshow diskusi musikal anti korupsi di UIN Antasari Banjarmasin, Selasa (23/4). Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Putri mantan Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta (Bung Hatta), Halida Hatta, mendorong pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin serius dalam hal pemerataan ekonomi bagi masyarakat kecil, perluasan kesempatan kerja, dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, tiga program prioritas ini harus menjadi fokus utama presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Halidah meyakini sosok capres petahana, Joko Widodo, mampu mewujudkan ketiga program itu dalam periode kedua kepemimpinannya.
Sebab, Halidah mengakui periode pertama pemerintahan era Joko Widodo sudah menampakkan hasil positif. Terutama, kata Halidah, dalam pembangunan aspek infrastruktur.
"Kalau melihat kepada quick count, Pak Jokowi yang maju kembali. Saya percaya sumber daya manusia setelah ini akan jadi perhatian. Sebab, fasilitas seperti transportasi dan infrastruktur baik dari laut dan darat sudah dibangun," ujar Halidah kepada wartawan banjarhits.id, Donny Muslim, Selasa (23/4/2019).
Halidah dan putrinya, Gustika, hadir ketika roadshow diskusi musikal Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) di Kampus UIN Antasari Banjarmasin, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Halida menambahkan, pola pembangunan yang bertumpu pada tiga hal di atas membuat Indonesia makin baik. Bukan malah terbelah.
Namun, cara seperti ini harus dilakukan secara konsisten, berkelanjutan, dan dievaluasi dari waktu ke waktu. "Emang sih kelihatan masyarakat di daerah enggak sabaran. Tapi ini demi kesejahteraan lebih dirasakan," kata Halida.
Adapun di bidang tata kelola pemerintahan, Halida melihat ada perubahan sistem yang dulunya berbelit-belit, lalu dipangkas menjadi simpel.
"Ini bagus untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Namun, sedemikian diupayakan, sedemikian pula ada yang menggoyang dengan cara korupsi," tandasnya.