Kabut Asap Reda, Ratusan Pelajar di Banjarbaru Cuci Hidung

Konten Media Partner
9 Oktober 2019 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ACT Kalsel gelar cuci hidung terhadap 589 pelajar di SD - SMP Plus Citra Madinatul Ilmi, Banjarbaru pada Selasa (8/10). Foto: ACT Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
ACT Kalsel gelar cuci hidung terhadap 589 pelajar di SD - SMP Plus Citra Madinatul Ilmi, Banjarbaru pada Selasa (8/10). Foto: ACT Kalsel
ADVERTISEMENT
Aksi Cepat Tanggap masih melakukan respon terhadap dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan. Kota Banjarbaru yang terdampak paling parah menjadi wilayah sasaran program. Mengacu data Dinkes Kota Banjarbaru, gangguan pernafasan atau ISPA di Banjarbaru mencapai 14.179 kasus hingga Agustus yang lalu.
ADVERTISEMENT
Tim ACT-MRI Kalsel menyapa pelajar sekolah di SD - SMP Plus Citra Madinatul Ilmi Banjarbaru untuk memberikan sosialisasi cuci hidung pada Selasa (8/10/2019). Koordinator Program ACT Kalsel M Budi Rahman Wahid menerangkan kegiatan cuci hidung tersebut untuk mengurangi resiko dampak ISPA.
“Dengan mencuci hidung diharapkan bisa membersihkan, menyegarkan dan mencegah terjadinya infeksi saluran pernafasan akibat asap yang dihirup selama beberapa bulan terakhir,” ucap Budi lewat siaran pers ke banjarhits.id, Rabu (9/10).
Aksi cuci hidung menjadi sesuatu yang baru bagi warga sekolah SD - SMP Plus Citra Madinatul Ilmi Banjarbaru. Awalnya, mereka menganggap hal tersebut menyakitkan. Setelah mendapat penjelasan dan praktek oleh relawan MRI-ACT Kalsel, mereka menjadi tidak sabar untuk mencobanya.
ADVERTISEMENT
Sebagian ada yang ingin terus-menerus mencuci hidungnya. Para siswa tampak berebut untuk merasakan cuci hidung. "Dingin, seger, ini pertama kalinya ikut cuci hidung," ujar Balqis (12) siswi kelas 7 SMP Plus Citra Madinatul Ilmi.
Arif Baitika Rahman (29) selaku Kepala Sekolah Citra Madinatul Ilmi mengapresiasi kegiatan tersebut. Arif sangat menantikan kunjungan ACT, karena tidak pernah ada pembelajaran mengenai cuci hidung sebelumnya.
“Ini sangat bermanfaat karena sebagian dari kami tempat tinggalnya di Banjarbaru yang terkena kabut asap paling parah," papar Arif.
Sebanyak 589 siswa dan guru menjadi penerima manfaat program kali ini. Selain cuci hidung gratis, ada juga pembagian masker dan susu gratis.
Sebelumnya pada Senin (30/9), ACT Kalsel juga menyambangi SMP Negeri 15 Banjarbaru dengan aksi serupa. SMPN 15 Banjarbaru yang berlokasi di Jalan Tegal Arum, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin merupakan sekolah yang paling sering terdampak kabut asap akibat kebakaran lahan.
ADVERTISEMENT
“Terkadang kalau asapnya sangat tebal hingga jarak pandang cuma sekitar 3 sampai 10 meter, sekolah langsung kami liburkan atau pulang lebih cepat,” tutur Faizah SPd selaku Kepala Sekolah SMPN 15 Banjarbaru. (adv)