Kalsel Intensifkan Cegah Kurang Gizi Anak dan Stunting

Konten Media Partner
10 Februari 2019 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan Hari Gizi Nasional Provinsi Kalsel di Taman 0 Kilometer, Banjarmasin, Minggu (10/2/2019). Foto: Humpro Setdaprov Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Gizi Nasional Provinsi Kalsel di Taman 0 Kilometer, Banjarmasin, Minggu (10/2/2019). Foto: Humpro Setdaprov Kalsel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov Kalimantan Selatan terus bergerak cepat menekan jumlah stunting akibat kekurangan gizi pada anak. Peringatan Hari Gizi Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke-59 pada Minggu (10/2), menjadi momen penting melakukan edukasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang difokuskan di Siring 0 KM Banjarmasin ini digelar Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel bekerjasama dengan pihak terkait. Ratusan masyarakat antusias menyaksikan demo memasak sarapan gizi seimbang oleh DPC Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Kalsel, Chef Khusnuddin.
Selain itu, ada talkshow bertema pentingnya sarapan gizi seimbang yang menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muslim, Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kalsel Hj Netty, dan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah.
Kadinkes Kalsel H Muslim menjelaskan, kegiatan ini ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengenalan dan pencegahan kekurangan gizi pada anak hingga bida menyebabkan pertumbuhan yang lambat.
"Upaya edukasi dan pendataan lapangan terus dilakukan selain sosialisasi melalui kegiatan kegiatan terencana," ucap Muslim lewat siaran pers.
ADVERTISEMENT
Adapun Ketua TP PKK Kalsel H Raudatul Jannah Sahbirin Noor berharap gerakan sosialisasi pencegahan stunting harus semakin giat dilakukan. Menurut istri Gubernur Kalsel ini, cara efektif dengan memantapkan sinergi PKK Provinsi,Kabupaten /Kota dan segenap komponen untuk mengajak para ibu rajin memeriksakan kesehatan di posyandu, terutama ibu hamil dan baru melahirkan.
Ia menilai peran ibu dalam keluarga dengan pemahaman yang baik akan kesehatan sangat besar mencegah stunting pada anak.
Hal ini dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan termasuk untuk membiasakan ibu membawa anaknya ke posyandu agar dapat mendeteksi stunting secara dini, bahkan sejak tahap kehamilan.
"Kader juga aktif lakukan penyuluhan datang langsung ke rumah warga. Jadi kalau semua sinergi termasuk PKK, Posyandu, Dasawisma dan Pemerintah kami yakin bisa lebih cepat pembangunan kesehatan di masyarakat," kata Hj Raudatul Jannah. (Adv)
ADVERTISEMENT