Kalsel Optimalkan Bank Sampah

Konten Media Partner
5 Oktober 2018 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalsel Optimalkan Bank Sampah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, Banjarmasin – Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan mengoptimalkan pembinaan bank sampah di sekolah dan masyarakat demi menghasilkan uang, selain menekan sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).
ADVERTISEMENT
“Untuk itu perlu pembinaan kepada bank sampah di sekolah maupun di masyarakat, hingga pengumpul,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel, Ikhlas di Banjarmasin, Kamis (4/10).
Kata Ikhlas, keberadaan Bank Sampah merupakan salah satu cara mengurangi sampah hingga 70% hingga tahun 2025. Apalagi sekarang bank sampah sudah dilakukan penilaian untuk Adiwiyata dan Adipura.
Menurut Ikhlas, sebagian warga sukses mengelola sampah lewat daur ulang yang bernilai ekonomi. Untuk itu, harus ada manajemen pengelolaan bank sampah. Ia mendorong ada keterlibatan semua kabupaten/kota agar pro aktif di lapangan.
Ikhlas menambahkan, Gubernur Kalsel mengapresiasi bagi kabupaten/kota yang serius memanganinya dengan memberi hadiah lebih besar. “Jadi rencananya kami akan beri hadiah utama mobil pembersih jalanan misalnya, bayangkan kalau hadiah itu tentunya 10 kali lipat dari truk pengangkut sampah biasa,” kata Ikhlas.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019, pihaknya mendapat tambahan tugas, yakni mengelola TPA Regional di Kota Banjarbaru untuk menampung sampah di kawasan Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala, dan Tanah Laut). Untuk mendukung TPA Regional ini, ia berkata Kementerian PUPR bakal menyusun langkah strategis mengurangi timbunan sampah yang ada di kota.
“Intinya agar residu sampah yang tidak bisa dimanfaatkan dapat diolah dengan peralatan canggih,” katanya.
Residu itu idealnya dipilah melalui bank sampah. Karena diharapkan memberikan nilai tambah bagi daerah setempat untuk percontohan. Dia menilai di kalsel bank sampah belum ada yang dikelola oleh koperasi atau yayasan.
Menurut Ikhlas, konsep bank sampah harus digencarkan walau hasilnya kecil. Namun, bank sampah berpotensi menghasilkan dana asal ulet pengelolaannya. “Kami berharap Adipura 13 kota Adiwiyata 289 sekolah, bank sampah 476 bank sampah. Agar kapasitas TPA Regional itu sebesar 275 ton,” ujarnya. (Anang Fadhilah)
ADVERTISEMENT