Kalsel Prioritaskan Optimasi 10 Ribu Hektare Pertanian Rawa

Konten Media Partner
13 November 2018 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalsel Prioritaskan Optimasi 10 Ribu Hektare Pertanian Rawa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARBARU – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Horitikultura Kalimantan Selatan, Fathurrahman, mengatakan pihaknya memprioritaskan optimasi 10 ribu hektare pertanian lahan rawa pada 2019. Menurut dia, target optimasi 10 ribu hektare ini sudah masuk perencanaan kerja.
ADVERTISEMENT
Fathurrahman mengakui Kementerian Pertanian pasang target optimasi lahan rawa 250 ribu hektare untuk Kalsel. Target seluas itu seiring sukses Kalsel menggelar puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 pada 18-21 Oktober lalu. “10 ribu hektare dulu. Ini kan (250 ribu hektare) masih lisan, tapi yang sudah masuk perencanaan 10 ribu hektare,” ucap Fathurrahman kepada banjarhits.ID selepas rapat optimasi lahan rawa, Selasa (13/11).
Pihaknya sudah membidik perluasan optimasi pertanian rawa di Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Tengah. Sasaran optimasi pertanian rawa mengacu lahan tidur, bekas rawa, dan lahan sawah yang tanam sekali dalam setahun. Pihaknya masih mengidentifikasi calon petani dan lokasi optimasi rawa 10 ribu hektare pada 2019.
ADVERTISEMENT
“Masih kami identifikasi calon petani dan lokasinya. Yang jelas kriterianya lahannya tidur, bekas rawa, dan lahan swah yang baru tanah satu kali. Kami jadikan dua kali tanam. Khusus di lahan rawa pasang surut dan rawa lebak,” ujar Fathurrahman.
Di lahan rawa dan pasang surut, ia mencatat indeks tanam pertanian memang masih rendah. Dari luasan 137 hektare rawa pasang surut di Kalsel, Fathurrahman mengestimasi baru satu persen yang sukses tanam dua kali setahun. Adapun untuk rawa lebak, Dinas baru menemukan 10 persen lahan dioptimasi dari luasan 186 ribu hektare.
“Kalau ini bisa ditingkatkan tanamnya. Yang lahan tidur ditanami satu kali setahun, dan yang tanam sekali jadi dua kali setahun. Ada pertambahan tanam. Kalau separo (dioptimasi) saja, rawa pasang surut sekitar 80 ribu hektare dan rawa lebak 50 ribuan hektare,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, kata dia, Dinas tengah menyurvei petani dan lokasi optimasi. Apabila mengacu hitungan di atas kertas, ia sanggup memenuhi target 250 ribu hektare. Namun, tidak semua lahan rawa ini layak dioptimasi. “Yang jelas harus ada irigasi di rawa,” katanya. (Diananta)