Kapal Penyeberangan Sungai Barito Dilarang Beroperasi Bila Cuaca Buruk

Konten Media Partner
21 Juni 2018 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin melarang beroperasi feri penyeberangan dan kapal kayu yang menyusuri Sungai Barito apabila cuaca buruk dan gelombang sungai meninggi. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Penyeberangan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Imanuddin, mengimbau pemilik kapal dan nakhoda tidak memberangkatkan kapal ketika cuaca buruk karena membahayakan penumpang.
ADVERTISEMENT
Imanuddin mengatakan cuaca buruk biasanya ketika memasuki Oktober hingga Desember setiap tahun. "Kami melarang kalau cuaca buruk. Semua itu demi keselamatan," ujar Imanuddin kepada Banjarhits.id, Kamis (21/6/2018).
Menurut dia, kecepatan angin sangat kencang sehingga membahayakan perjalanan menyeberangi atau menyusuri perairan Sungai Barito. Kondisi ini terjadi di sepanjang aliran Sungai Barito sampai ke hulu di pedalaman Kalimantan Tengah.
"Tugas kami pembinaan. Untuk teknisnya ditangani bidang keselamatan Dishub Kota Banjarmasin," katanya. Mengacu kejadian tahun sebelumnya, kata dia, cuaca buruk memicu kapal tongkang putus tali tambat ketika sandar di Pulau Kembang. Kejadian larutnya tongkang mengakibatkan kerugian materi karena menabrak kapal lain di dermaga.
Kepala Dermaga Banjar Raya, Ferry Tisna Permana, mengatakan kegiatan utama yang dilakukan petugas dermaga adalah mengatur jadwal keberangkatan kapal, mengawasi keluar masuk kapal, dan mengecek kapasitas muatan barang dan penumpang.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, aktivitas semacam itu untuk memastikan keselamatan perjalanan transportasi sungai. "Untuk kapal penumpang barang maksimal muatannya 50 ton," kata Ferry.
Dermaga Banjar Raya merupakan satu dari lima dermaga penyeberangan dan angkutan barang yang dikelola Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin. Selain Dermaga Banjar Raya, Dishub Banjarmasin mengelola Dermaga Pasar Lima (angkutan barang), Pasar Baru (angkutan barang), Ujung Murung (angkutan barang) dan Dermaga Alalak (penyeberangan).
Dermaga Banjar Raya melayani jasa penyeberangan penumpang ke Saka Kajang dan Saka Lauk, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala. Adapun angkutan barang dan penumpang dilayani oleh bus air dengan rute Banjarmasin - Marabahan - Buntok - Muara Teweh. Dua kota terakhir terletak di Provinsi Kalimantan Tengah.
Ketika rute sungai masih menjadi primadona, Ferry berkata, Dermaga Banjar Raya sempat diramaikan oleh aktivitas 35 kapal penumpang dan barang (bus air). Rute bus air ke Kalteng berangsur sepi seiring terhubungnya jalan darat antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah setelah berdiri Jembatan Barito.
ADVERTISEMENT
"Saat ini bus air jurusan Buntok berangkat satu minggu sekali melayani angkutan penumpang. Jumlah kapalnya dua buah. Sedang untuk angkutan barang tujuan Muara Teweh setengah bulan sekali," ujar Ferry.
Kantor Dermaga Banjar Raya nampak jembar dan lengang dari hilir mudik arus penumpang. Dermaga itu sebelumnya menjadi saksi biksu titik strategis bus air ke pedalaman Kalimantan Tengah. (Yudi Yusmili)