Kisah Guru Honorer di Tanah Laut Rela Tempuh 130 Km demi Mengajar

Konten Media Partner
6 Mei 2019 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susianor Indah Nengsih, guru honorer yang cuma dibayar Rp 550 ribu per bulan. Foto: Dok Susianor Indah Nengsih.
zoom-in-whitePerbesar
Susianor Indah Nengsih, guru honorer yang cuma dibayar Rp 550 ribu per bulan. Foto: Dok Susianor Indah Nengsih.
ADVERTISEMENT
Susianor Indah Nengsih, telaten mengajar siswa-siswa SMA PGRI Kabupaten Tanah Laut, yang lokasinya berdekatan dengan MA Insan Cendekia, Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Walau hanya berstatus guru honorer, ia tak patah semangat mengajarkan rumus-rumus matematika kepada muridnya.
ADVERTISEMENT
Menetap di Kota Banjarmasin, mengharuskan Nengsih—begitu ia disapa—menempuh jarak ratusan kilometer pergi-pulang ketika mengajar di SMA PGRI Kabupaten Tanah Laut. Ia memacu sepeda motornya setiap hari di tengah cekak pendapatannya sebagai honorer. Tapi itu tak membuat semangatnya pudar untuk mengabdikan diri pada dunia pendidikan.
Ia pun sering merasa cemas lantaran seorang diri memacu sepeda motor menyusuri jalan raya Trans Kalimantan, belum lagi cuaca hujan kerap membuat Nengsih was-was. Toh, sadar atas kewajibannya, Nengsih tak lagi mengukur untung-rugi ketika mengabdi sebagai tenaga pendidik.
"Tanpa memandang hasil yang saya dapatkan, saya tetap ingin mengabdikan diri saya. Saya merasa mendapat kenikmatan jiwa, walau harus menempuh jarak yang jauh," ucap Nengsih kepada wartawan banjarhits.id, Senin 6 Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Di tengah gaji yang minim, ia rutin pergi pulang Tanah Laut-Banjarmasin saban hari. Jarak Banjarmasin-Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari adalah 60-an kilometer dengan durasi tempuh 1 jam 15 menit. Alhasil, Nengsih mesti menempuh jarak lebih dari 120 kilometer setiap hari.
Padahal, Nengsih cuma menerima honor Rp 550 ribu setiap bulan. Menurut Nengsih, uang sebanyak itu tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup setiap bulan di tengah beratnya tugas sebagai pendidik. Toh, Nengsih tetap telaten mengajar mata pelajaran matematika.
Menurut dia, ketulusan dan keikhlasan terhadap profesi membuatnya tetap bersemangat pergi-pulang Banjarmasin-Pelaihari. Nengsih rutin berangkat dari rumahnya pukul 06.00 WITA, dan baru lepas dinas pukul 14.00 WITA.
"Setiap minggu saya mendapat jatah 11 jam, dan ini setiap harinya saya selalu berangkat. Saya tidak mempedulikan berapa yang saya dapat, yang saya dapatkan sudah digariskan oleh Allah SWT. Dan yang saya lakukan setiap hari merupakan kewajiban saya berbagi ilmu sebagai umat muslim yang baik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun lelah kerap menghampiri, Nengsih tetap ulet dan berkomitmen sebagai tenaga pendidik.
"Kalau diakumulasikan, jarak yang saya tempuh tidak kurang dari 130 kilometer, dari rumah ke sekolah dan balik lagi ke rumah. Ini saya lakukan setiap hari, kecuali hari libur," pungkasnya.