KM Pancar Mas II, 'Bus Air' Terakhir Sungai Barito yang Masih Tersisa

Konten Media Partner
25 Agustus 2019 18:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Pancar Mas II sandar di Dermaga Banjar Raya, Kota Banjarmasin pada Minggu sore, 25 Agustus 2019. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Pancar Mas II sandar di Dermaga Banjar Raya, Kota Banjarmasin pada Minggu sore, 25 Agustus 2019. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Dua pintu utama Kapal Motor (KM) Pancar Mas II tertutup rapat ketika hari sudah beranjak sore, Minggu 25 Agustus 2019. Sandar di dermaga Banjar Raya, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kapal berkelir hijau putih itu tampak sunyi di tengah suara deru lalu lalang kelotok (perahu) yang membelah Sungai Barito.
ADVERTISEMENT
Kapal kayu ini merupakan satu-satunya moda transportasi umum yang masih setia melayani rute Banjarmasin, Provinsi Kalsel-Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Sejak tiga dekade lalu, kapal ini sudah menyusuri Sungai Barito melayani penumpang umum.
Orang Banjar menyebutnya 'bus sungai.' “Selain Muara Teweh, bisa juga ke Buntok (Kabupaten Barito Selatan, Kalteng) karena satu jalur saja," ujar seorang Anak Buah Kapal (ABK), Yudi, kepada wartawan banjarhits.id, Minggu (25/8).
Dalam sepekan sekali, Pancar Mas melayani rute Banjarmasin-Muara Teweh, pergi dan pulang. Untuk rute Banjarmasin-Muara Teweh bertolak setiap hari Senin siang, dan rute sebaliknya setiap hari Jumat.
Kapal ini punya desain bertingkat. Lantai satu untuk barang-barang angkutan, dan lantai dua dibuat penumpang orang dan juru mudi kapal.
ADVERTISEMENT
Menurut Yudi, KM Pancar Mas II beroperasi di susur sungai sejak tahun 1990, ketika moda transportasi air di Sungai Barito masih jaya. Yudi berkata, rute Banjarmasin-Muara Teweh ditempuh selama 48 jam atau kurang lebih dua hari.
Kapal ini juga mampir di dermaga pengumpan, seperti Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Bertolak dari Banjarmasin pukul 12.00 WITA, Pancar Mas baru tiba di Muara Teweh pukul 12.00 WITA, Rabu (21/8).
"Jadi 48 jam, tapi kalau ke Buntok paling satu hari satu malam, hari selasa itu datang sudah jam 12.00 juga," Yudi melanjutkan.
KM Pancar Mas II memiliki kapasitas angkut sebanyak 200 orang. Namun, jadwal pemberangkatan tidak tergantung pada jumlah penumpang, melainkan waktu yang terjadwal, yakni dari Banjarmasin ke Muara Teweh pada setiap hari Senin dan Muara Teweh ke Banjarmasin pada hari jumat.
ADVERTISEMENT
"Meskipun tak sampai 100 (orang), kami tetap berangkat, karena sudah jadwalnya, pernah 75 orang paling sedikit dan berangkat aja tetap," ungkap Yudi.
"Ya saya kira penumpang sudah mengetahui semuanya jadwal kita ini. Memang dari awal beroperasi di sini sudah seperti itu jadwalnya. Bedanya yang dulu banyak kapalnya, kalau saat ini cuma satu ini saja yang tersisa," ucap Yudi.
Ihwal tarifnya, Yudi menyebut Banjarmasin-Muara Teweh bertarif Rp 115.000 dan Banjarmasin-Buntok bertarif Rp 85.000. Sedangkan, tarif jasa angkut sepeda motor biasanya Rp 150.000 per unit. Untuk barang lain, Yudi tak hafal detail karena sesuai kapasitas dan rutenya.
Yudi juga menuturkan, KM Pancar Mas II diawaki oleh empat ABK, 3 nakhoda, dan 2 costumer service. “Kami semua tergabung di lantai 2 dekat ruang nakhoda," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Yudi berharap, KM Pancar Mas II sanggup bertahan di tengah kemajuan transportasi dan zaman. Meski lebih cepat lewat darat, Yudi menjamin KM Pancar Mas II bisa menawarkan sensasi petualangan karena menyusuri Sungai Barito.
"Ada rasa keunikan tersendiri saat di perjalanan," tutup Yudi.
Kapal Pancar Mas II yang melayani rute Banjarmasin-Muara Teweh lewat Sungai Barito. Foto: Zahidi/banjarhits.id