Anggota Polisi di Kalsel Meninggal Dunia usai Kawal Pemilu di 3 TPS

Konten Media Partner
20 April 2019 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi polisi Foto: Aprilandika Hendra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi polisi Foto: Aprilandika Hendra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sosok Brigadir Arie Adrian Winatha (31), dilaporkan meninggal dunia ketika bertugas mengamankan pemungutan suara di TPS 4, 5, dan 6 Kelurahan Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Polres HSU, AKBP Ahmad Arif Sopiyan, mengatakan Brigadir Arie merupakan anggota Polda Kalsel yang mendapat tugas BKO PAM Pemilu 2019 di Polres HSU. Menurut Ahmad, almarhum menjaga tiga TPS secara bergiliran ketika pemungutan suara Pemilu 2019 pada Rabu (17/4).
Almarhum melaksanakan pengamanan penghitungan suara di TPS 4, 5, dan 6 Kelurahan Sungai Malang sampai pukul 02.00 WITA pada Kamis (18/4).
"Yang bersangkutan merasa kurang enak badan, sakit. Dan menyampaikan kepada Aiptu Amin Syaifullah," ucap AKBP Ahmad Arif Sopiyan, kepada wartawan banjarhits.id, Sabtu (20/4).
Saat itu, Aiptu Amin meminta almarhum istirahat di kantor Kelurahan Sungai Malang. Pukul 08.00 WITA, Aiptu Amin mendatangi TPS 4,5, dan 6, dan menyapa almarhum. Kepada Aiptu Amin, almarhum berkata tidak enak badan dan ingin istirahat di rumah.
ADVERTISEMENT
"Tolong jika kotak suara akan digeser ke PPK, kabari saya," begitu AKBP Ahmad Arif menceritakan ulang kejadian. Pada Kamis (18/4) pukul 15.00 WITA, almarhum hendak ke kantor Kelurahan Sungai Malang untuk mengawal kotak suara dari TPS ke PPK Amuntai Tengah.
Ketika apel konsolidasi, kata Ahmad, almarhum tiba-tiba tidak bisa hadir karena sakit. Pernyataan ini disampaikan lewat orang tuanya, Ipda Arbani Salman.
Pemakaman almarhum Brigadir Arie Adrian pada Sabtu (20/4/2019). Foto: Polres HSU
Lantaran kondisi yang makin memburuk, Ipda Arbani membawa almarhum ke Rumah Sakit Umum Daerah Pambalah Batung di Kota Amuntai pada Jumat (19/4) pukul 06.00 WITA. Almarhum sempat rawat inap sesaat, sebelum dinyatakan meninggal dunia pukul 22.30 WITA.
Menurut AKBP Ahmad, almarhum didiagnosa mengalami gejala radang ginjal dan gula darah tinggi. Almarhum lulusan SPN Banjarbaru pada 2006 silam. Jenazah almarhum dikubur di pemakaman umum, Kelurahan Sungai Malang pada Sabtu (20/4).
ADVERTISEMENT
"Kami turut belasungkawa kepada almarhum, yang dinilai berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu di Kabupaten HSU. Walau yang bersangkutan merasakan sakit, tapi tetap memaksakan diri bertugas," ucap AKBP Ahmad Arif.