news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lagi, Aksi Besar-besaran #Savemeratus Akan Digelar di Barabai

Konten Media Partner
12 Maret 2019 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi #Savemeratus ketika Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 di halaman Setdaprov Kalsel. Foto: Dok banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi #Savemeratus ketika Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 di halaman Setdaprov Kalsel. Foto: Dok banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Para aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam gerakan moral #SaveMeratus menyiapkan aksi besar-besaran untuk menyentil Presiden Joko Widodo. Mereka hendak turun dengan aksi bertajuk "Presiden Selamatkan Meratus" di Lapangan Dwi Warna, Kota Barabai pada Minggu (17/3)
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa bakal dibungkus agenda penulisan surat serentak dari para peserta yang langsung dikiim ke Presiden Jokowi. Manajer Data dan Kampanye Walhi Kalsel, Rizqi Hidayat menyebut aksi damai ini rencananya dimulai pukul 08.00. Peserta aksi bebas dari mana saja.
"Surat ini jelas ditulis agar presiden mendengarkan kondisi Pegunungan Meratus yang sudah dirusak tambang dan sawit," kata Rizqi kepada wartawan banjarhits.id, Donny Muslim, Selasa (12/3/2019).
Lewat aksi, Rizqi berharap presiden serius memperhatikan dan mengeluarkan kebijakan yang berwawasan lingkungan hidup, khususnya di Kalimantan Selatan. Maklum, mengacu data Walhi Kalsel, 50 persen wilayah Kalsel sudah dikepung industri tambang dan sawit.
"Aksi ini dijamin damai tanpa kekerasan. Agar menarik akan ada agenda menulis surat dan pentas seni bertema Pegunungan Meratus," ujar Rizqi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, aksi-aksi seperti ini cuma dialamatkan ke Pemerintah Provinsi Kalsel, Kementerian LHK, dan Kementerian ESDM. Momen terakhir saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2018 silam.
Ratusan aktivis melakukan demonstrasi di depan halaman Setdaprov Kalsel untuk menuntut pencabutan izin tambang di Pegunungan Meratus.
Unjuk rasa seperti ini merupakan tindak lanjut perlawanan terhadap masuknya izin tambang batu bara PT Mantimin Coal Mining dan Antang Gunung Meratus (AGM) di bentang Pegunungan Meratus, khususnya wilayah Hulu Sungai Tengah (HST).