Lesu Bisnis Carter Speed Boat Wisata Sungai Martapura

Konten Media Partner
30 September 2018 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lesu Bisnis Carter Speed Boat Wisata Sungai Martapura
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.ID, Banjarmasin - Di tepian Sungai Martapura, kurang lebih 20 unit speed boat terparkir rapi di bawah Jembatan Merdeka, Jalan Pierre Tendean, Kotta Banjamasin ketika matahari menjelang senja, Minggu (30/9/2018).
ADVERTISEMENT
Puluhan speed boat itu biasanya melayani wisata susur sungai. Sementara banyak speed boat anteng di dermaga, perahu kelotok justru sibuk hilir mudik melintasi Sungai Martapura. Maklum, angkutan wisata speed boat lagi sepi-sepinya. Kalaupun ada yang menyewa, maksimal cuma tiga unit speed boat yang mengangkut pelancong.
"Biasanya sehari hanya tiga unit speed boat yang digunakan," ungkap seorang penjaga speed boat, Edel kepada banjarhits.ID, Minggu (30/9/2018).
Pengelola speed boat mengenakan tarif satu kali angkutan dengan rute Siring Pierre Tendean - Pulang Kembang pergi pulaung seharga Rp 800.000. Kapasitas penumpangnya 12 orang. Tarif ini disesuaikan ongkos bahan bakarsolar yang dinilai boros.
Seoraang wisatawan, Wahyu Trisna Trikusumawati, mengatakan sengaja memilih naik kelotok ketimbang speed boat karena lebih hemat. Menurut dia, biaya naik kelotok hanya Rp 5.000 per orang dengan rute Jembatan Pasar Lama - Jembatan Sudimampir.
ADVERTISEMENT
Apabila mengambil rute Siring Pierre Tendean - Pulang Kembang pergi pulang hanya merogoh kocek Rp 35.000 per orang. Selain soal tarif, Trisna ketakut an ketikan menumpang speed boat lantaran kecepatannya sangat tinggi.
Ia pernah mendapat pengalaman buruk. Trisna pernah mual dan muntah naik speed boat yang memiliki kecepatan tinggi tersebut. "Aku trauma, karena pernah muntah naik speed boat itu bang," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Wisata, Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin Khuzaimi membenarkan penyedia jasa speed boat memang sepi pelanggan. Tetapi, ia bersyukur ihwal penyedia jasa tersebut masih bisa bertahan. "Ya, sepi tapi masih bisa bertahan," ucapnya.
Ia mengungkapkan banyaknya pengunjung tergantung permintaan pasar. Menurutnya, speed boat lebih banyak ke arah angkutan bisnis, bukan untuk wisata. Toh, kata Khuzaimi, ada sebagian wisatawan yang mencarter ke lokbaintan.
ADVERTISEMENT
"Speed boat lebih banyak ke arah angkutan bisnis, buka wisata," katanya. (M Robby)