Limbah Ternak Babi Milik Warga Batola Disoal

Konten Media Partner
17 November 2018 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Limbah Ternak Babi Milik Warga Batola Disoal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, MARABAHAN – Peternakan babi di Desa Kolam Kanan (kampung Bali), Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), menimbulkan kasak-kusuk keresahan. Beredar kabar kotoran babi dilarut ke aliran sungai yang memicu pencemaran air.
ADVERTISEMENT
“Kotoran babi lebih jahat dari binatangnya dimana limbahnya selalu dialirkan ke aliran sepanjang sungai kecil sampai sungai besar. Karena air sungai yang sehari-hari digunakan untuk mandi dan wudhu umat Islam,” begitu pesan di sebuah grup WhatsApp, Sabtu (17/11).
Wakil Bupati Barito Kuala, Rahmadian Noor, mengaku belum pernah menerima keluh-kesah atas peternakan babi di desa setempat. Ia membenarkan ada peternakan babi di Kampung Bali, tapi pernah menerima persoalan limbah babi.
“Aku sering ke Barambai, seandainya ada keluhan itu pasti sudah kudengar. Yang pasti sampai saat ini, aku belum pernah nerima keluhan, baik dari warga, kades, dan camat Barambai,” kata Rahmadian Noor kepada banjarhits.ID, Sabtu (17/11).
Menurut Ramhadian, warga yang mayoritas keturunan transmigran Bali itu beternak secara swadaya modal sendiri. Pemkab Barito Kuala tidak pernah mendampingi peternak babi di sana. “Rasanya enggak ada pendampingan,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Adapun Kepala Desa Kolam Kanan, Ketut Rase, membantah limbah babi dibuang ke aliran sungai. Sebab, kata Ketut, setiap peternah sudah melengkapi kolam penampung limbah di sekeliling kandang babi. “Sudah ditanggul keliling supaya limbah itu enggak larut. Sekitar ada 50 kepala keluarga (peternak babi),” ucap Ketut.
Ketut pun meluruskan bahwa tidak ada umat muslim berwudhu di aliran sungai. Ia memastikan umat muslim mengambil air wudhu lewat aliran PDAM di masjid-masjid. “Sepengetahuan saya, mereka wudhu di kran air bersih,” katanya. (Diananta) Foto: Pixabay