Lulusan Perguruan Tinggi di Kalsel Didorong Jadi Pengusaha

Konten Media Partner
6 Mei 2018 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wirausaha (Foto: Picjumbo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wirausaha (Foto: Picjumbo)
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Kurikulum pendidikan berbasis industri kreatif harus terus didorong di semua perguruan tinggi di Indonesia. Sebab, ekonomi kreatif dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dikatakan pengamat ekonomi sekaligus dosen STIE Indonesia, Budy Roselawaty, Minggu (6/5).
ADVERTISEMENT
Budy berkata institusi pendidikan semestinya gencar menyelenggarakan mata kuliah mengenai industri kreatif. Menurut dia, harus dapat mengakomodir pengembangan industri kreatif. “Mahasiswa juga wajib memiliki jiwa entrepreneur, sebab seorang wirausaha memiliki kontribusi yang luas bagi semua pihak,” kata Budy Roselawaty.
Selain itu, institusi pendidikan industri kreatif di antaranya bisa dipadukan lewat kearifan lokal setiap daerah. Makin berkembangnya pendidikan, termasuk industri kreatif, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di satu tempat. Ia mengimbau perguruan tinggi mesti cermat dalam hal pengembangan SDM demi meningkatkan ekonomi kreatif dan kontribusi terhadap PDRB Kalsel.
Budy menuturkan STIE Indonesia sudah menerapkan pola pendidikan berbasis ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Ia ingin mengajar bagaimana membentuk enterpreneurship di kalangan mahasiswa dan alumni STIE Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan jiwa kewirausahaan yang kuat, para mahasiswa tidak akan lagi berpikir bagaimana mencari kerja. Mereka akan berpikiran, bagaimana bisa menciptakan peluang kerja dan bahkan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujarnya.
Sektor riil di Kalsel akan berkembang bila lulusan perguruan tinggi punya jiwa kewirausahaan. Ujung-ujungnya kesejahteraan warga makin membaik di tengah pertumbuhan ekonomi daerah.
Dia menjelaskan penciptaan peluang usaha akan mampu mengurangi angka pengangguran di daerah. Dalam kurun lima tahun terakhir, kata Budy, STEI Indonesia sudah melakukan pembinaan untuk mahasiswa agar bisa menciptakan produk yang layak jual lewat pemasaran yang efektif, seperti online dan kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Kecil Menengah Indonesia (Hipmikindo) Kalsel.
“Kami mendorong mahasiswa memasarkan lewat e-comerce dengan memaksimalkan pemasaran lewat dunia maya,” paparnya. (Anang Fadhilah)
ADVERTISEMENT