Mahasiswa ULM Didorong Ikuti Program Riset Pangan

Konten Media Partner
23 April 2018 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Sutarto Hadi, mengatakan para mahasiswa ULM mesti memanfaatkan program peneliti unggul bidang penganekaragaman pangan tahun 2018 yang digagas oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood). Menurut Sutarto, potensi periset civitas akademika milik ULM bisa diberdayakan lewat program tersebut.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, ULM terus berinovasi meningkatkan budaya riset, termasuk merangkul beberapa universitas, baik dalam negeri dan manca negara. “Misalnya, bidang transportasi dengan ITB Bandung dan medis dengan Universitas Colarado Amerika Serikat, dan beberapa bidang lainnya terus dikembangkan,” kata Sutarto Hadi saat sosialisasi Program Indofood Riset Nugraha (IRN) di aula ULM Banjarmasin, Senin (23/4/2018).
Sutarto mencontohkan karya mahasiwa ULM yang mengembangkan tumbuhan telatai—tanaman sejenis gulma atau eceng gondok untuk makanan bekantan— layak dilakukan riset lebih mendalam. Melalui program IRN, ia berharap memacu budaya riset bidang pangan di kampus ULM Banjarmasin. “Hal ini menjadi peluang dan tantangan,” kata Sutarto Hadi.
Branch Manager PT Indofood Cabang Banjarmasin, Wiji Sasongko, menyatakan riset sebagai instrumen penting suatu bangsa. Itu sebabnya, ia melihat minat riset di kalangan generasi muda Indonesia perlu ditingkatkan. Lewat IRN, Wiji mendorong mahasiswa ULM menuangkan ide, inovasi, dan kreativitasnya dalam sebuah penelitian unggul demi mengembangkan keanekaragaman pangan berbasis kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Riset ini mendukung kemandirian pangan nasional. Wiji membuka peluang bagi mahasiswa strata satu semua jurusan yang sedang merampungkan tugas akhir.
Adapun objek penelitian adalah sumberdaya pangan lokal, baik sumbedaya darat dan laut, yaitu jagung, gandum, aneka ubi, pisang, kelapa sawit, kedelai, sagu, rempah-rempah, daging, susu, ikan, rumput laut atau komoditas lokal lainnya.
“Bidang yang diteliti seperti agro dan teknologi perikanan, teknologi produksi, gizi dan kesehatan masyarakat, perikanan dan kelautan, sosial, ekonomi, dan budaya. Sejak pertama diluncurkan pada 2006, IRN telah menerima sekitar 4.700 proposal dan mendanai 733 penelitian mahasiwa,” kata Wiji Sasongko.
Wiji menuturkan Indofood terus memperluas bidang penelitian, komoditas, dan objek penelitian hingga coaching clinic bagi mahasiswa. Sejak tahun 2017, selain bantuan dana dan bimbingan teknis yang dilakukan para pakar, IRN juga menetapkan tiga peneliti terbaik dari 58 proposal penelitian yang didanai program ini. Penelitian mecakup tiga aspek, yakni kualitas penelitian, proses penelitian, dan performance peneliti dalam mempresentasikan penelitiannya.
ADVERTISEMENT
"Periode 2018 kami juga akan memilih tiga peneliti terbaik. Para pemenang diberikan kesempatan mengikuti scientific study tour ke Singapura untuk melihat dan mengamati proses penelitian dan prasarana penelitian di sana yang mumpuni," ujar Wiji.
Untuk mendapat dana penelitian, mahasiswa perlu mendaftarkan proposal penelitiannya melalui situs www.indofoodrisetnugraha.com dan email [email protected], yang dibuka pada 1 April - 20 Juli 2018. Durasi waktu penelitian paling lama setahun dan menyertakan riwayat hidup. (Anang Fadhilah)