Marak Kebakaran, Dinsos Banjarmasin Tekor Dana Bansos

Konten Media Partner
16 September 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran di RT 4 dan 5 Kelurahan Alalak Selatan, Kota Banjarmasin. Foto: M Syahbani/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran di RT 4 dan 5 Kelurahan Alalak Selatan, Kota Banjarmasin. Foto: M Syahbani/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Banjarmasin mobat-mabit di tengah maraknya kebakaran bangunan. Dinas Sosial Banjarmasin sudah cekak dana untuk bantuan sosial korban kebakaran.
ADVERTISEMENT
Alhasil, kata Kepala Dinsos Banjarmasin, Iwan Restianto, pihaknya harus mencari duit tambahan dari dana cadangan. Pihaknya sudah menganggarkan bansos untuk korban kebakaran dari APBD murni 2019 sebesar Rp 180 juta, lalu ditambah lagi dalam APBD perubahan 2019 senilai Rp 120 juta.
"Anggaran bansos Rp 180 juta di APBD murni, dan Rp 120 juta yang sudah dianggarakan habis," ucap Iwan Restianto kepada banjarhits.id, Senin (16/9/2019).
Anggaran ini menyesuaikan data korban kebakaran pada 2018. Ternyata, kata Iwan, prediksi Dinsos meleset di tengah maraknya kasus kebakaran belakangan ini.
Anggaran Bansos dalam APBD Perubahan 2019 belum cukup mengakomodir jumlah korban. Sebab, ia melihat masih ada sisa waktu 3,5 bulan ke depan sebelum tutup tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Dinsos Banjarmasin, jumlah kebakaran permukiman periode 1 Januari - 10 September 2019 sudah tercatat 40 kali. Akibat kejadian ini, ada 333 banguan terbakar, dan 427 kepala keluarga dengan 1.419 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu. Sedang untuk data yang terakhir masuk ke kami itu kejadian di Kelurahan Alalak Selatan," imbuh Iwan.
Siasat mengatasi defisit anggaran, Dinsos berupaya mencairkan dana tambahan melalui dana cadangan bencana tidak terduga di Badan Keuangan Daerah (Bakeuda).
"Sudah kami sampai ke wali kota dan Sekda soal ini. Semoga saja dananya bisa cepat didapatkan," harapnya.
Iwan khawatir apabila dana cadangan ini tidak bisa dicairkan akan menimbulkan polemik di masyarakat, khususnya korban kebakaran. Maklum, tahun anggaran masih tersisa. "Kan 3,5 bulan masih yang ada waktu dilalui. Semoga saja jumlah kebakaran tidak bertambah lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Iwan menjelaskan bansos yang diberikan berupa barang keperluan sehari-hari dan Sembako. Bantuan ini diberikan per paket untuk satu KK dengan nominal bantuan sebesar Rp 500 ribu - Rp 1 juta.