Mardani Sebut Kekalahan Jokowi Berdampak Buruk untuk Kalsel

Konten Media Partner
20 Maret 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi antar tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di Kalsel, Rabu (20/3/2019). Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi antar tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di Kalsel, Rabu (20/3/2019). Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan, Mardani H Maming, mengklaim kekalahan suara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla ketika Pilpres 2014 di Kalimantan Selatan berdampak negatif terhadap percepatan pembangunan di Kalsel.
ADVERTISEMENT
Pernyataan menggelitik dari Mardani disampaikannya usai mengisi Forum Diskusi Banua bertajuk 'Memilih Pemimpin Masa Depan' di Hotel Rattan Inn, Kota Banjarmasin, Rabu (20/3/2019).
Menurut Mardani, apa yang dikatakan ini sangat logis dengan melihat kondisi pembangunan di wilayah Kalsel. Ia berkata hampir semua kabupaten/kota se-Kalsel agak kesulitan melakukan lobi pembangunan, khususnya untuk mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat.
"Semua program-program yang dari pusat, dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) didapatkan Tanbu. Bahkan mengalahkan provinsi. Kenapa Tanbu bisa lebih banyak dapat? Karena bisa membuktikan di sinilah lumbungnya suara Jokowi," beber Mardani kepada wartawan banjarhits.id, Donny Muslim selepas diskusi, Rabu (20/3/2019).
Namun, kata dia, ada pengecualian di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang cenderung mudah mendapat sokongan dari pemerintah pusat karena berhasil memenangkan suara Jokowi-JK tahun 2014 silam.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, kalau masyarakat Kalsel bisa memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, Mardani Maming menjamin lobi-lobi pembangunan ke pusat lebih gampang.
"Kalau kita Kalsel kalah, kita melobinya seperti apa? Kita mau bilang apa? Dana yang dibagikan ini bukanlah dana yang lebih, tapi pas-pasan. Pasti yang didahulukan daerah-daerah pemenang suara dulu lalu semuanya akan dibangun secara merata," kata Mardani.
Sementara itu, Ketua Partai Demokrat Kalsel, Rusian menyebut pernyataan Mardani semacam itu cenderung brutal. Rusian berkata seorang pemimpin tidak mungkin menganaktirikan daerah meski daerah yang dimaksud bukan lumbung suara pemenang.
"Pandangannya tidak harus seperti itu kalau ada daerah yang punya pilihan lain. Pernyataan itu tidak patut itu disampaikan," kata Rusian yang masuk dalam BPD Prabowo-Sandi di Kalsel.
ADVERTISEMENT