Mekanisasi Pertanian Lahan Rawa Akan Diperluas se-Kabupaten Batola

Konten Media Partner
13 Mei 2018 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Kabupaten Barito Kuala (Batola) dikenal sebagai lumbung pangan nomor satu di Kalimantan Selatan. Bupati Batola Noormiliyani Aberani Sulaiman, mengatakan Pemkab Batola terus mengembangkan bidang pertanian sebagai unggulan.
ADVERTISEMENT
Ia bertekad menggencarkan pola mekanisasi pertanian lahan rawa lewat tata cara menanam, mengolah, serta saat masa panen. Mekanisasi pertanian sudah diaplikasikan di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, sebagai lokasi program pertanian modern. Apalagi, Noormiliyani berkata Kementerian Pertanian menetapkan Desa Jejangkit Muara berstatus desa terbaik yang menerapkan sistem pertanian modern lahan rawa di Indonesia.
Jejangkit Muara mesti bersaing dengan 534 desa lain se-Indonesia. Noormiliyani memprediksi masa panen perdana padi di Jejangkit Muara pada akhir Oktober 2018, bersamaan dengan puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS). Ia berkata Presiden Joko Widodo ada rencana ikut panen raya padi ketika peringatan HPS tingkat nasional itu.
“Tepat saat acara puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 Tahun 2018. Dipilihnya Desa Jejangkit Muara yang menerapkan program pertanian modern, merupakan kebanggaan tersendiri karena satu-satunya di Kalsel, bahkan di Pulau Kalimantan,” kata Noormiliyani di Kota Banjarmasin Minggu (13/5/2018).
ADVERTISEMENT
Pihaknya lebih dulu memilih Desa Jejangkit Muara sebagai lokasi percontohan optimalisasi lahan rawa untuk pertanian. Semula, pemerintah merencanakan lokasi optimasi pertanian lahan rawa di Desa Sungai Rasau, Kecamatan Cerbon. Namun para petani setempat kurang siap, sehingga lokasi dialihkan ke Desa Jejangkit Muara.
Noormiliyani mengklaim warga Desa Jejangkit Muara antusiasi ketika daerahnya terpilih sebagai percontohan optimasi pertanian lahan rawa. Ia ingin kesejahteraan warga makin meningkat lewat optimasi pertanian.
”Diharapkan keberhasilan Desa Jejangkit Muara yang menjadi embrio penanganan pertanian berbasis mekanis, bisa diterapkan di desa lainnya se-Batola dan daerah lain di Kalsel pada umumnya,” kata bekas Ketua DPRD Kalsel tersebut.
Program optimasi lahan rawa merupakan sistem pertanian dengan pola pengaturan tata kelola air melalui irigasi, pintu air, dan pompa air. Pola semacam ini membuat musim tanam tidak tergantung musim penghujan. Apalagi sistem mekanis memperpendek masa panen menjadi 3 kali dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Petani mendapat bantuan obat-obatan dan alat pertanian mulai handtracktor, combine harvester, alat penggiling padi, pengering, dan lain-lain. Dalam pengerjaan lahan, petani didampingi pemerintah mulai tahap pengolahan tanah, menanam sampai pasca panen.
“Para petani diberi pelatihan cara mengatur air dan mengendalikan mesin-mesin pertanian. Semuanya ada sistem dan tata kelolanya, sehingga hasil akhirnya maksimal,” kata dia. Lewat cara ini, Noormiliyani meyakini persoalan tata kelola air lahan rawa bisa teratasi. (Anang Fadhilah)