Meraup Untung Tipis dari Jasa Tukar Uang

Konten Media Partner
1 Juni 2018 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Rentengan uang dipajang pada sebuah susunan kayu mirip seperti tempat jemuran. Dibungkus plastik transparan, ratusan lembar uang kertas yang masih baru itu terpacak di sepanjang trotoar Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Brigjen Hasan Basry, Kota Banjarmasin. Nominalnya mulai pecahan Rp 2000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000.
ADVERTISEMENT
Seraya menanti pengendara yang melipir, pelaku jasa tukar uang duduk di jok sepeda motor di bawah naungan pohon. Mereka bak cendawan di musim penghujan. Ketika Ramadan, pelaku jasa tukar uang selalu memenuhi jalanan protokol di Kota Banjarmasin.
Seorang pelaku jasa tukar uang di kota Banjarmasin, Demon, mengatakan usaha jasa tukar uang meraih keuntungan minimal 5 persen dari setiap transaksi kelipatan Rp 100 ribu. Komisi jasa itu milik pemodal usaha jasa tukar uang. "Kami cuma minta upah jasa saja 5 persen," ucap Demon warga Kelayan kepada Banjarhits.id, Jumat (1/6/2018).
Adapun untuk komisi dirinya yang seorang kaki tangan cuma menerima 2 persen dari transaksi kelipatan Rp 100 ribu. Nilai komisi akan naik bila ia berhasil melakukan transaksi tukar uang dengan kelipatan Rp 100 ribu berikutnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengetahui bahwa pemilik usaha tukar uang ini sengaja menukarkan uangnya ke bank terdekat dengan tujuan menjual kembali ke masyarakat dengan meraih keuntungan 5 persen, bahkan lebih daripada itu ketika menjelang hari raya Idul Fitri.
"Kalau menjelang hari raya, pertukaran bisa meriah keuntungan 20 ribu per seratus ribu rupiah," kata Demon.
Ia menuturkan satu orang yang menukarkan uang di perbankan maksimal Rp 37 juta. Menurut dia, jasa tukar uang ini membidik transaksi akhir pekan ketika operasional perbankan tutup. “Ini kesempatan untuk menjalankan bisnis ini," terangnya. (M Robby) Foto: Pixabay