news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Minim Investor, Pemprov Kalsel Cari Pengusaha Lokal untuk KI Batulicin

Konten Media Partner
12 April 2019 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bangunan pabrik. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangunan pabrik. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perindustrian Kalimantan Selatan, Mahyuni, membeberkan Kawasan Industri (KI) Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu akan beroperasi optimal pada pertengahan tahun 2019. KI Batulicin siap menampung lebih banyak investor setelah resmi beroperasi.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, infrastruktur penunjang seperti lahan seluas 2.650 hektare (Blok I dan Blok II) dan pelabuhan laut sudah bisa dimanfaatkan untuk mendukung investasi di KI Batulicin.
Ia mengajak investor lokal agar ikut menanamkan modal di kawasan perekonomian strategis di tenggara Kalimantan Selatan ini. "Masih banyak lahan kosong. Ini saja baru beberapa industri yang masuk. Ada ribuan hektare yang masih belum digarap untuk lahan pabrik," ujar Mahyuni kepada wartawan banjarhits.id, Donny Muslim pada Jum'at (12/4/2019).
KI Batulicin punya lima industri yang sudah mengirim produk ekspor, seperti PT Meratus Jaya Iron Steel (MJIS) dengan produk spong iron (baja sepon), PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) lewat produk beton cetak, serta PT Batulicin Alga dengan produk chips rumput laut
ADVERTISEMENT
Dua industri lainnya dikelola oleh Jhonlin Group (JG) dengan produk wood pellet dan karet SIR. Perusahaan milik pengusaha Syamsuddin Andi Arysad (Haji Isam) ini diketahui memegang Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) di KI Batulicin.
Belakangan JG juga bakal membangun dua industri baru di KI Batulicin dengan produk bio solar dan minyak goreng. Ini dinaungi sayap perusahaan JG, Jhonlin Agro Mandiri (JAM) yang beroperasi untuk agrobisnis.
Mahyuni menolak anggapan jika KI Batulicin cuma diperuntukkan untuk pengusaha besar di Kabupaten Tanah Bumbu. Ia menjamin siapa pun investornya bisa berinvestasi di KI Batulicin.
"Enggak ada kayak gitu. Kami welcome saja. Khusunya di bidang hilirisasi energi dan baja. Karena Kalimantan terkenal dengan itu," tandasnya.
ADVERTISEMENT