Miris, SDN Basirih 10 Cuma Terima 2 Murid Baru

Konten Media Partner
15 Juli 2019 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akses satu-satunya ke SDN Basirih 10 Banjarmasin hanya menumpang jukung atau perahu kelotok. Foto: dok banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Akses satu-satunya ke SDN Basirih 10 Banjarmasin hanya menumpang jukung atau perahu kelotok. Foto: dok banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Sulitnya akses menuju SDN Basirih 10 Kota Banjarmasin membuat sekolah di pinggiran Sungai Jelai, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, itu sepi peminat ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020.
ADVERTISEMENT
Kepala SDN Basirih 10 Banjarmasin, M Yusri, mengatakan baru ada 2 orang peserta didik baru saat hari pertama masuk sekolah, Senin 15 Juli 2019. "Cuma dua orang. Satu dari kampung dekat Sungai Jelai, satunya lagi anak dari luar kampung. Zonasi enggak ada artinya lagi di sini," kata Yusri kepada banjarhits.id, Senin.
Yusri mengakui minimya pendaftar di SDN Basirih 10 lantaran tak memiliki akses darat menuju sekolah. Para siswa selama ini hanya mengandalkan jukung dan perahu kelotok untuk pergi pulang ke sekolah. Belum lagi akses sungai yang harus ditempuh selama 20-30 menit.
"Ya begitulah. Tapi untungnya pemerintah paham dan mau membuka waktu pendaftaran tambahan, khusus bagi sekolah kami," kata Yusri.
ADVERTISEMENT
Yusri akan membuka waktu pendaftaran lagi hingga awal Agustus 2019. Ia berharap peserta didik baru harus mencapai lebih 10 orang agar bisa lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Pada 2018, kata dia, SDN Basirih 10 menerima 11 orang peserta didik baru.
“Kalau bisa ya jangan turun lah peminatnya. Kami masih punya waktu sampai Agustus nanti. Doakan saja ya," kata dia. Sekadar diketahui, menurut catatan sekolah SDN Basirih 10 Banjarmasin berdiri sejak tahun 1978 silam. Dulu, kawasan Sungai Jelai merupakan kawasan padat penduduk saat sekolah dibangun.
Perlahan-lahan, kawasan itu mulai ditinggalkan warganya seiring banyaknya dibangun ruas jalan darat di Kota Banjarmasin. Sekolah ditinggal hingga sekarang.
"Mudahan bisa bertahan saja sekolahnya. Harusnya dibangunkan jalan darat sedari dulu biar ada peminatnya lagi. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya," tandasnya.
ADVERTISEMENT