Nisfu Sya’ban, FSPMI Kalsel Sebar Sembako saat Hari Buruh

Konten Media Partner
1 Mei 2018 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin- memperingati hari buruh internasional (MayDay) yang jatuh pada 1 Mei, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalimantan Selatan mengadakan aksi sosial bertema ‘Tetesan Darah dan Butiran Beras’. Pada peringatan MayDay 1 Mei 2018, FSPMI Kalsel sengaja tidak turun ke jalanan karena Hari Buruh bersamaan dengan puasa Nisfu Sya’ban menjelang awal bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Ketua FSPMI Kalimantan Selatan, Yoeyoen Indrarto, mengatakan anggota FSPMI Kalsel memilih aksi donor darah dan pembagian beras ke kaum dhuafa. Menurut Yoeyoen, FSPMI berhasil mengumpulkan 20 kantong darah yang akan disalurkan ke masyarakat lewat Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin. Selain itu, FSPMI membagikan 1,5 ton beras kepada kaum dhuafa seperti tukang becak, ojek, pemulung, dan kalangan pondok pesantren.
“Kami tidak ada aksi ke jalan karena bertepatan dengan Nisfu Sya’ban, maka kami lebih ke kegiatan sosial. Seperti yang kita ketahui, masyarakat kalimantan selatan banyak yang agamis, sehingga banyak yang menyakralkan, nanti (demonstrasi) bisa jadi cemoohan masyarakat,” kata Yoeyoen kepada banjarhits.id saat donor darah di Komplek KPN RT 18, Jalan Sutoyo S, Kota Banjarmasin, Selasa (1/5/2018).
ADVERTISEMENT
Toh, Yoeyoen tetap lantang menyuarakan tema Hari Buruh nasional untuk para buruh atau pekerja yang mendesakkan tiga tuntutan rakyat dan buruh (tritura plus).
Tuntutan pertama, turunkan harga beras, tarif listrik, bahan bakar minyak (BBM), wujudkan kedaulatan pangan, dan ketersedian energi. Kedua, para buruh menolak upah murah dan cabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan jadikan kebutuhan hidup layak (KHL) dari 60 menjadi 84 item.
Adapun poin tuntutan ketiga, FSPMI menolak tenaga kerja asing yang tidak memiliki keterampilan, plus hapuskan kebijakan outsourcing (alih daya) dan menyerukan memilih presiden pro buruh ketika Pemilu 2019.
Di luar tuntutan itu, Yoeyoen mengklaim FSPMI Kalsel siap mendukung Sahbirin Noor memimpin kembali sebagai Gubernur Kalsel di Pilkada Kalsel 2021, asalkan sanggup memenuhi tuntutan buruh.
ADVERTISEMENT
"Apabila bisa menaikan presentase Upah Minimum Provinsi (UMP) minimal 10 persen, atau 1 persen dari persentasi nasional. Apabila terealisasi, FSPMI berjanji menganugerahkan beliau (Sahbirin Noor) sebagai Bapak Upah Layak Kalimantan Selatan,” dia berkata.
FSPMI bejanji terus memperjuangkan hak para buruh, khususnya di Kalsel. Menurut Yoeyoen, kebijakan pemerintah masih berpihak kepada pengusaha, karena kaum buruh dihadiahi upah murah dan jaminan kesehatan yang belum maksimal. (Hanafi)