Parah, Luberan Sampah Picu Macet dan Aroma Busuk

banjarhits.ID, BANJARMASIN - Aroma sampah menyeruak di tengah tumpukan sampah di Jalan Cemara Raya, Kelurahan Kayu Tangi, Kecamatan Banjarmasin Utara, Jumat (4/1). Nyaris memakan separo badan jalan, sampah-sampah itu meluber dari tempat pembuangan sementara (TPS) Cemara karena belum terangkut truk.

Seorang warga yang tinggal di dekat TPS Cemara Raya, Syahrani, mengatakan luberan sampah memicu aroma busuk dan mengganggu lalu lintas. Menurut dia, arus kendaraan kerap macet di sekitar TPS tersebut.

"Sangat mengganggu mas, apalagi saya usaha disamping pembuangan sampah ini. Semoga pemerintah bisa membijaksanai untuk dipindah jangan di sini lagi mas. Apalagi seperti hari ini, sampai menumpuk ketengah jalan," ucap Syahrani kepada banjarhits.ID, Jumat (4/1).

Seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Mujahid, mengeluhkan kemacetan yang terjadi akibat luberan sampah di sana. Mujahid berkata kemaceran kerap terjadi ketika malam hari karena tingginya arus kendaraan.

"Setiap malam macet mas, makan tempat di bahu jalan truk pengangkut sampahnya. Terlebih hari ini sampai ke tengah jalan lagi bisa dilihat sendiri," ujarnya.

Atas keluhan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Mukhyar menjelaskan, luberan sampah di TPS Cemara akibat truk pengangkut sampah sedanag bocor ban. Alhasil, truk belum bisa beroperasi normal untuk mengangkut sampah dari TPS Cemara ke TPA Basirih.

"kami memohon maaf, kebocoran ban hingga pagi kloter sampah terakhir tidak terangkut. Tapi sudah bisa diatasi oleh tim bantuan dari truck yang lainnya," kata Mukhyar.

Muchyar mengakui tumpukan sampah yang melebihi daya tampung sering memicu kemacetan di Jalan Cemara Raya. Menurut dia, TPS Cemara menerima kiriman sampah 10-12 ton per hari sehingga melebihi kapasitasnya. Sampah sebanyak itu cuma diangkut satu unit truk dengan kapasitas muat bak 2 ton.

"Jadi dalam satu hari perjalanan mengangkut sampah itu satu trucknya sampai 6 kali bolak-balik TPS ke TPA," pungkasnya. (Zahidi)