Pedagang Pasar Bauntung Tetap Tolak Direlokasi

Konten Media Partner
29 November 2018 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang Pasar Bauntung Tetap Tolak Direlokasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjarhits.ID, BANJARBARU – Ratusan pedagang di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru menolak rencana relokasi ke tempat di baru di kawasan Jalan R.O Ulin. Pemerintah Kota Banjarbaru mengundang sedikitnya 500 pedagang untuk sosialisasi relokasi di Gedung Bina Satria, Kota Banjarbaru, Kamis (29/11).
ADVERTISEMENT
Seorang pedagang sepatu-sandal, Imasai, menolak relokasi karena mengancam penghasilan pedagang setelah dipindah. Menurut dia, mayoritas pedagang khawatir pembeli enggan membeli kebutuhan di lokasi baru lantaran lebih jauh dari Jalan Ahmad Yani. Imasai berasumsi ramainya Pasar Bauntung karena tepat berada di pinggir jalan protokol.
“Kami sangat, sangat keberatan karena khawatir berjualan di tempat baru kada payu (enggak laku). Bagaimana pun, pasar induk itu harus di pinnggir jalan raya. Kok ini dipindah lebih jauh lagi. Kalau bangunan rumah sakit dan sekolah walau jauh, tetap didatangi. Kalau pasar, belum tentu,” ucap Imasai di sela sosialisasi.
Pedagang lainnya, Muhammad Nasir pun keberatan direlokasi. Nasir beralasan tempat relokasi jauh dari jalan protokol. Kalaupun harus dipindah, Nasir usul pemerintah kota dan kepolisian merekayasa lalu lintas demi meramaikan pasar di lokasi baru. Sebab, Pasar Bauntung sudah dikenal sebagai jujugan utama perdagangan di Kota Banjarbaru.
ADVERTISEMENT
“Saya dengan keluhan, kalau di pasar baru akan sunyi siapa yang akan belanja. Di pasar Bauntung sekarang memang di dekat permukiman padat dan pinggir jalan raya, jadi cukup jalan kaki. Di Pasar RO Ulin agak sulit dijangkau, kalau bisa ada rekayasa lalu lintas agar pasar ramai,” kata Nasir.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani, menuturkan relokasi pasar tidak membuat pedagang sepi pembeli. Sebab, pihaknya sudah mengkalkulasi dengan tim ahli terkait relokasi Pasar Bauntung. Menurut dia, relokasi bertujuan mengatur tata kota lantaran kondisi Pasar Bauntung tak lagi representatif.
“Kan sering macet. Saat awal dibangun tahun 1967, penduduk masih 25 ribu orang. Sekarang penduduk Banjarbaru sudah 248 ribu jiwa. Kami punya niat baik, kami inin meningkatkan perekonomian rakyat, termasuk di pasar tradisional,” kata Nadjmi.
ADVERTISEMENT
Ia mengklaim lokasi baru ini sudah cukup dekat dari posisi semula. “Enggak mungkin dipindah ke Liangg Anggang, terlalu jauh. Jadi semua sudah dihitung. Relokasi ini agar nyaman, aman, tidak kumuh, dan tertata rapi,” ucapnya.
Lantaran banyak ditolak, tak semua pedagang memenuhi sosialisasi relokasi. Dari 500-an undangan, panitia cuma mendata 150-an pedagang yang hadir ke lokasi. (Diananta)