news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pencemaran Air Sungai di Kalsel Mulai Mencemaskan

Konten Media Partner
26 Maret 2018 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas NU Kalimantan Selatan menggelar diskusi lingkungan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia dan peringatan Earth Hour Day 2018. Hasil diskusi menyimpulkan kualitas sumber air di Kalsel terus merosot akibat pencemaran.
ADVERTISEMENT
Diskusi lingkungan dihadiri puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Negeri Antasari dan Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin, Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Ketua Pena Hijau Indonesia, serta akademisi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas NU Kalsel.
Dalam diskusi terungkap berdasarkan data PDAM Bandarmasih, diketahui bahwa kualitas Air sungai di Kalsel, terutama Sungai Martapura dan Sungai Barito kualitasnya semakin buruk akibat pencemaran logam berat maupun bakteri ecoli. Tingkat kekeruhan yang tinggi saat penghujan dan kadar garam melebihi baku mutu saat kemarau karena interusi air laut.
Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono memaparkan kerusakan dan penurunan kualitas air di Kalsel salah satunya akibat pertambangan yang massif.
"Sebanyak 41 persen hutan Meratus dan hutan lainnya di Kalsel, dibebani izin tambang. Di dalam kawasan hutan tersebut terdapat sungai-sungai ribuan kilometer panjangnya," kata Kisworo Dwi Cahyono saat diskusi pada Minggu malam (25/3).
ADVERTISEMENT
Kondisi ini ancaman serius bagi kelestarian sumber daya air di Kalsel. Bahkan diperkirakan ratusan kilometer sungai sudah berubah menjadi areal pertambangan. Tidak hanya sumber air, pertambangan juga telah mengancam kawasan pegunungan karst. Tambang telah menguasai 33 persen luas Kalsel dan 17 persen lainnya dikuasai izin perkebunan. (Hafiz Ramadhani)