Pentingnya Naturalisasi dan Normalisasi Sungai di Banjarmasin

Konten Media Partner
23 Februari 2019 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ketika bersih-bersih sungai bersama pasukan Turbo. Foto: dok banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ketika bersih-bersih sungai bersama pasukan Turbo. Foto: dok banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Sungai ibarat urat nadi penopang aktivitas warga Kota Banjarmasin tempo dulu. Peran sungai makin tergerus akibat pembangunan fisik di kota berjuluk Seribu Sungai itu.
ADVERTISEMENT
Sadar atas situasi ini, ahli lingkungan dari Universitas Lambung Mangkurat, Syubhan Annur, menjelaskan pentingnya normalisasi dan naturalisasi sungai-sungai di Banjarmasin. Menurut dia, normalisasi sungai bermanfaat untuk keperluan navigasi kapal dan klotok.
"Kemudian melindungi tebing-tebing sungai karena terjadinya erosi atau pengikisan akibat hempasan gelombang ke bibir sungai. Yang ketiga memperluas profil sungai untuk menampung banjir," ucap Syubhan Annur kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi, Sabtu (23/2).
Syubhan berkata upaya pemerintah kota menormalisasi sungai mulai menampakkan hasil. Ia mencontohkan pengerukan sungai untuk mengaktifkan anak-anak sungai baru. Normalisasi sungai mengantisipasi Kota Banjarmasin dari bencana banjir.
Selain pengerukan, kata Syubhan, pemerintah kota bisa membangun konstruksi cor beton di tebing-tebing sungai dan pemecah ombak demi menghindari abrasi gelombang sungai.
ADVERTISEMENT
"Semuanya cara yang dilakukan pemerintah berupa normalisasi sungai adalah semata-mata untuk mengembalikan fungsi sungai dengan bentuk awal sungai ini sebagai ciri khas kota Banjarmasin dan juga menjadi nyawa kehidupan masyarakat Banjar," terangnya.
Cara lain mengembalikan fungsi sungai lewat naturalisasi sungai. Menurut dia, konsep ini bermakna mengembalikan ekosistem sungai dalam bentuk awalnya dengan menanami pepohonan di bantaran sungai.
Ekosistem sungai mempunyai ciri khas, seperti aliran air yang searah sehingga memungkinkan adanya perubahan fisik dan kimia di dalamnya yang berlangsung terus-menerus.
"Selain ciri khas tersebut, kita juga dapat menemukan beragam ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem sungai," papar Syubhan Annur. Pelabaran sungai juga penting demi mengindari penyempitan lebar sungai.
Ia menuturkan perlunya sosialisasi ke masyarakat yang tinggal di bantaran sungai merawat ekosistem sungai. Itu sebabnya, kata Syubhan, Pemko Banjarmasin mesti melakukan pendekatan budaya dan kemanusian.
ADVERTISEMENT
Pemko Banjarmasin gencar menormalisasi dan naturalisasi sungai sebagai basis budaya orang Banjar. "Sehingga apa yang diinginkan Banjarmasin sebagai kota seribu sungai dapat terwujud," katanya.