Penulis Buku Eka Kurniawan Protes Aksi Sweeping Buku Komunis

Konten Media Partner
20 Januari 2019 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eka Kurniawan ketika talk show penulisan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel, Minggu (20/1/2019). (Foto: Reska Meiliyanti/banjarhits.id)
zoom-in-whitePerbesar
Eka Kurniawan ketika talk show penulisan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel, Minggu (20/1/2019). (Foto: Reska Meiliyanti/banjarhits.id)
ADVERTISEMENT
banjarhits.id, BANJARMASIN - Aksi sweeping TNI terhadap buku bertemakan sejarah komunisme di Indonesia menuai keprihatinan dari Eka Kurniawan, seorang penulis novel dan cerpen kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Jika ingin menghilangkan buku maka gantilah dengan buku yang lainnya, bukan dengan cara merampasnya," ucap Eka Kurniawan di sela talk show bersama Eka Kurniawan di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel di Banjarmasin, Minggu (20/1/2019). Eka menolak aksi sweeping terhadap buku-buku yang dianggap 'kiri' tersebut. Kalaupun ingin mengkaji isi buku yang dinilai mengandung ajaran 'kiri', Eka mengimbau pemerintah mesti membelinya di toko buku bersangkutan. "Tidak usah merampas dan mengambilnya begitu saja, itu sama saja dengan pencurian," kat Eka Kurniawan. Ia tegas menuding TNI melakukan pemberedelan sebuah karya tulis karena tanpa putusan pengadilan. "Kalaupun sebuah buku sudah terbukti menyimpang, buku tersebut tidak bisa semena-mena dilenyapkan. Tetap harus melalui pengadilan terlebih dahulu," ucap lulusan Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada itu. Menurut Eka, membaca buku yang dianggap terlarang ini sebagai salah satu cara melawan aksi sweeping dan pemberedelan. Sebab, kata dia, apabila isi buku sudah dibaca dan tertanam di kepala, maka substansi isi buku tetap tersimpan dalam memori otak meskipun fisik buku dilenyapkan. Eka Kurniawan seorang penulis kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat yang telah menelurkan karya tulis populer. Peserta antusias menyimak paparan Eka soal tips menulis novel. Pesertanya dari masyarakat umum dan mahasiswa. Salah satu karyanya berjudul Lelaki Harimau pernah masuk nominasi penghargaan literatur bergengsi Man Booker International Prize 2016. Antusiasme para peserta talk show terlihat sangat jelas dari banyaknya pertanyaan yang terlontar ketika sesi tanya jawab. "Saya merasa sangat senang sekaligus terkejut melihat forum saat berdiskusi tadi, dengan pertanyaan yang sangat bermutu dari peserta memancing saya untuk berbicara lebih banyak dan mengeksplorasi lebih jauh," ungkap Eka. (Reska Meiliyanti)
ADVERTISEMENT