Penyebab Kebangkrutan 323 Koperasi di Kalsel

Konten Media Partner
7 November 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebab Kebangkrutan 323 Koperasi di Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Koperasi di Kalimantan Selatan boleh dibilang terus terpuruk. Sebabm Dinas Koperasi dan UKM Kalsel mencatat ada 323 koperasi se-Kalsel sudah dibubarkan, terhitung sampai awal November 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Gustava Yandi, menuturkan masih ada 853 koperasi berstatus tidak aktif alias vakum lantaran terganjal aneka persoalan. Selain itu, ia mengestimasi saat ini ada 1.743 koperasi masih beraktivitas dengan anggota 395.152 orang.
Gustava memprediksi jumlah koperasi yang bangkrut berpotensi bertambah sampai pengujung tahun 2018. "Kami terus concern melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap koperasi yang masih aktif, agar tetap eksis dan berkembang. Mereka harus dibina, terutama SDM koperasinya,” kata Gustava Yandi kepada banjarhits.ID, Rabu (7/11).
Gustava menuturkan jenis koperasi yang tutup didominasi oleh koperasi simpan pinjam (KSP). Menurut dia, penyebab mayoritas tutupnya koperasi karena persaingan dan mismanajemen internal.
Persaingan yang dimaksud adalah persaingan modal. Dia berkata banyak koperasi kesulitan likuiditas karena kredit yang dikeluarkan ke anggotanya macet alias gagal bayar.
ADVERTISEMENT
"Kreditnya bisa macet karena mismanajemen pengurusnya. Jadi saling terkait antara modal dengan SDM pengurus koperasi tersebut," ucap Gustava Yandi.
Pihaknya terus menggencarkan program pelatihan ke pengurus koperasi. Ia mendorong koperasi punya unit usaha sebagai sumber pemasukan lain di luar iuran anggota. Ke depan, Gustava tetap melanjutkan program pembinaan dan bimbingan tehnis ke pengurus koperasi yang masih aktif agar tetap eksis.
Menurut bekas Kadispenda Kalsel ini, pemicu lain bangkrutnya koperasi karena mayoritas masyarakat belum paham atas keberadaan koperasi.
“Ini tantangan bersama. Untuk itu kami terus melakukan sosialisasi, memberikan pelatihan, bimbingan teknis, serta melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di Kalsel untuk menyosialisasikan arti pentingnya koperasi,” katanya. (Anang Fadhilah)