Perawat Kalimantan Selatan Didorong Buka Praktik Mandiri

Konten Media Partner
17 Maret 2018 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perawat Kalimantan Selatan Didorong Buka Praktik Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjarhits.id, Banjarbaru – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Kalimantan Selatan mendorong anggotanya dan mahasiswa lulusan keperawatan di provinsi setempat untuk mendirikan praktik mandiri. Menurut Ketua DPW PPNI Kalsel, Sirajudin Noor, perawat muda mesti berinisiatif membuka tempat praktik mandiri di tengah persaingan serapan tenaga keperawatan pada sarana kesehatan pemerintah dan swasta.
ADVERTISEMENT
Pihaknya siap membantu pembukaan praktik mandiri perawat hingga pelosok kampung demi memudahkan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan. Sirajudin menuturkan, ijin praktik mandiri perawat dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setiap kabupaten/kota.
“Kalau kami massifkan (praktik mandiri), kan jadi enggak ada anggota keperawatan menganggur. Perawat bisa buka praktik mandiri secara perorangan atau kelompok,” kata Sirajudin Noor ketika seminar dan workshop keperawatan di Kota Banjarbaru, Sabtu (17/3).
Ia mengakui perawat mesti melewati serangkaian tahapan untuk membuka praktik mandiri. Setelah lulus, kata Sirajudin, tenaga perawat biasanya menganggur selama tiga-enam bulan karena mesti ikut ujian standarisasi kompetensi perawat. Selain itu, sarana kesehatan swasta mensyaratkan perawat harus punya pengalaman kerja dua tahun. Itu sebabnya, Sirajudin mengimbau sarjana keperawatan baru mesti punya inisiatif membuka praktik mandiri, ketimbang menggantungkan serapan dari sarana kesehatan pemerintah dan swasta.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, pemerintah memperkecil kuota kebutuhan tenaga perawat. “Dekade 1980 dan 1990-an, perawat banyak terserap pada sarana kesehatan pemerintah dan swasta. Tapi mulai tahun 2000-an, perawan lebih banyak ke sarana kesehatan swasta, karena fasilitan kesehatan swasta makin banyak,” kata Sirajudin Noor. PPNI Kalsel membawahkan 9.000-an anggota yang terdaftar resmi.
Ia menegaskan perawat mesti meneguhkan kode etik dan profesional sesuai aspek legal ketika bekerja. Sirajudin pun meminta perawat tidak perlu ragu-ragu bekerja asalkan sesuai kode etik. Ia menyinggung kasus seorang perawat yang dipidana setelah diduga melecehkan pasien di Kota Surabaya. Menurut Sirajudin, perawat harus berkaca dari peristiwa semacam itu agar tidak ada tindakan kriminalisasi terhadap profesi perawat.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemprov Kalimantan Selatan, Gusti Burhanuddin, mendukung sepenuhnya perluasan praktik mandiri keperawatan karena pararel dengan program Gubernur Kalsel mewujudkan masyarakat sehat. Menurut dia, perawat punya peran strategis mendukung penetrasi layanan kesehatan hingga pelosok daerah. Ia siap membantu aspek legalitas agar praktik mandiri perawat semakin banyak di Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Adapun Ketua Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI), Nani Nurhaeni, mengatakan IPANI terus berkomitmen meningkatkan kapasitas perawat anak seiring masih banyaknya persoalan gizi buruk dan stunting. Menurut Nani, perawat anak pun harus punya kompetensi. “Kami sudah kerjasama dengan Kementerian Kesehatan, karena harus ikut menyelesaikan masalah kesehatan anak,” ujar Nani. (Diananta)