Kadivpas Kalsel Ungkap soal Penyiraman Air Keras: Bandar Narkoba Marah

Konten Media Partner
10 Januari 2019 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadivpas Kalsel Ungkap soal Penyiraman Air Keras: Bandar Narkoba Marah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Selatan (Kalsel), Asep Syarifudin, mengungkap soal penyiraman air keras ke wajahnya pada Selasa malam, 20 November 2018.
ADVERTISEMENT
Asep dapat kembali bekerja sejak pekan ini setelah dirawat intensif dan menjalani tujuh kali operasi di Rumah Sakit Suaka Insan Kota Banjarmasin. Berdasarkan informasi penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel, kata Asep, penyiraman air keras dipicu pemindahan 9 narapidana narkoba dari Lapas Kelas IIA Banjarmasin ke Lapas di Jawa Timur.
"Saya diserang kemungkinan bos besarnya marah karena sembilan anak buahnya saya pindah ke Lapas di Jawa Timur," kata Asep saat ditemui banjarhits.ID, Kamis pagi (10/1).
"Bisa jadi bandar besarnya jadi terputus hubungannya dengan jaringan di Kalsel, jaringannya di antara sembilan tahanan narkoba yang saya pindah tersebut," sambungnya.
Asep mengatakan hanya kasus itulah yang mengganggunya selama tujuh bulan menjabat sebagai Kadivpas Kanwil Kemenkumham Kalsel. "Tapi satu bulan berakhir pahit, ya saya diserang oleh jaringan narkoba," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Asep, salah satu penyerangnya merupakan mantan anggota Polri bernama Rahmadi yang dibebastugaskan karena terlibat kasus narkoba. Selain Rahmadi, dia mengatakan ada dua pelaku lainnya yang juga sudah ditangkap.
"Informasinya dari orang Polda bahwa Rahmadi pecatan polisi tersandung kasus narkoba. Termasuk dua pelaku juga tersandung narkoba," ucap Asep.
Berdasarkan informasi yang didapat, Asep menyebut Rahmadi melakukan penyerangan itu karena diperintah seorang bandar sabu. Dia berharap Polda Kalsel segera menuntaskan kasus itu karena jaringan narkoba yang menyiramnya dengan air keras dinilai berbahaya.
Asep mengaku tidak tahu persis peran Rahmadi, apakah sebagai aktor kunci atau hanya eksekutor lapangan, sementara dua pelaku lainnya berperan membeli air keras dan mengendarai motor. “Peran pelaku yang satunya ini saya tak tahu persis," kata Asep.
ADVERTISEMENT
Dia meminta polisi membuka identitas pelaku dan donatur atau otak di balik penyiraman air keras. Kini Asep dipindahtugaskan menjadi Kepala Kanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur.
"Kami minta para pelaku, termasuk yang memerintahkan menyerang saya, harus ditangkap. Semoga polisi segera bisa menangkap," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Asep Syarifudin disiram air keras di halaman parkir Cafe Capung, Kota Banjarmasin, sekitar pukul 19.30 WIB pada Selasa (20/11/2018). Dia diserang saat memberi uang parkir ke seseorang yang mulanya Asep kira sebagai juru parkir. (Anang Fadhilah)