PMI Banjarmasin Kesulitan Dapat Trombosit Kualitas Bagus

Aksi donor darah PMI Banjarmasin. Foto: Zahidi/banjarhits.id

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin kesulitan mendapat trombosit kualitas bagus untuk didonorkan ke pasien yang membutuhkan transfusi darah. Anggota PMI Kota Banjarmasin, Muhammad Taufik, menuturkan pelaung mendapat trombosit bagus cuma 10 persen dari ratusan kantong darah pendonor.

"Dalam sehari jika digabungkan kantor dan lapangan kami bisa mendapat kantong darah sekitar 100 kantong. Tetapi dari 100 kantong ini hanya 10 persen atau 10 kantong yang mengandung trombosit bagus untuk didonorkan," ucap Muhammad Taufik kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi, Minggu (24/2).

Persentase mutu trombosit mengacu uji laboratorium. Dari 100 sampel darah yang diuji, ia berkata hanya 10 persen kantong darah mengandung trombosit bagus untuk didonorkan ke pasien. Trombosit merupakan salah satu sel darah merah untuk mengentikan pendarahan.

"Pasien DBD terutama yang membutuhkan trombosit ini. Setelah diuji laboratorium, hanya 10 persen dari 100 sampel darah yang trombositnya bagus. Jadi kami kesulitan menemukan trombosit yang bagus untuk didonorkan," ungkapnya.

Selain itu, Taufik bercerita ketahanan trombosit yang bagus maksimal selama tiga hari. Adapun ketahanan darah merah mampu bertahan sampai 21 hari, sebelum memasuki masa kedaluwarsa.

Menurut dia, hal ini turut membuat PMI kesulitan menyediakan trombosit bagus karena hanya tiga hari bertahan. "Kalau lebih ya expired. Berbeda dengan darahnya yang segar dan baru didonorkan itu mampu bertahan selama 21 hari, jadi lebih panjang bertahannya lebih mudah dalam hal penyediaan," kata Taufik.

Pihaknya selalu membuka stand donor darah di depan masjid Sabilal Muhtadin setiap hari. PMI menerima warga yang ingin mendonorkan darah untuk keperluan transfusi darah bagi pasien rumah sakit atau puskesmas di Banjarmasin.