Cabuli 20 Orang Siswa, Seorang Guru SD di Banjarbaru Ditangkap Polisi

Konten Media Partner
8 Mei 2018 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarbaru - Kepolisian Resor Kota Banjarbaru akhirnya meringkus seorang oknum guru cabul bernama Kholik yang mengajar di SDN 6 Cempaka, Kota Banjarbaru. Kasak-kusuk kelakuan Kholik sejatinya sudah terendus sejak medio April lalu di lingkungan SDN 6 Cempaka. Namun, polisi baru meringkusnya setelah Kholik melarikan diri ke Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Kepala Polda Kalimantan Selatan, Brigadir Jenderal Rachmat Mulyana, mengatakan ulah cabul Kholik terhadap peserta didiknya mulai tahun 2012. Pelaku sudah puluhan kali menggerayangi tubuh siswanya. Aksi mesum Kholik baru terbongkar setelah ada wali murid siswa yang melaporkan ke Polres Banjarbaru pada medio April lalu.
“Kholik sempat kabur. Namun berhasil ditangkap di Pontianak, Kalimantan Barat. Tersangka mengaku sudah 20 kali mencabuli siswanya,” ujar Brigjen Rachmat Mulyana saat presrilis di Mapolda Kalsel, Selasa (8/5).
Pihaknya terus mengembangkan kasus asusila terhadap anak di bawah umur tersebut. Menurut Rachmat, tersangka bisa dijerat pasal 82 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
”Hukuman paling singkat 5 tahun penjara, karena tersangka merupakan tenaga pendidik maka akan ditambah sepertiga tahanan pokok,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Rachmat, pelaku bermodus mengancam akan memberi nilai jelek bila siswanya menolak digerayangi. Bahkan, Kholik mengajak para siswanya untuk les privat di rumah dinas guru yang terletak di kawasan SDN 6 Cempaka.
Ilustrasi Pedofil (Foto: Pixabay)
Data yang dihimpun banjarhits.id di lokasi sekolahan, Kholik memang sangat perhatian terhadap siswa pria ketimbang istrinya sendirinya. Ketua RT 30 di lingkungan RW 10, Kelurahan Cempaka, Kasnari, mengatakan Kholik kerap melucuti celana murid laki-laki.
Setelah ramai digunjing, Kholik absen mengajar tanpa keterangan resmi. Rekan guru dan warga setempat pun kebingungan melacak keberadaan Kholik. Pelaku mengampu sebagai guru kelas V SDN 6 Cempaka. “Pak Kholik tinggal di rumah dinas guru. Kadang-kadang setiap malam banyak anak yang les privat di rumah dinasnya,” ujar Kasnari.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Kholik tinggal bersama seorang keponanak perempuannya di rumah dinas. Pelaku kabarnya sudah cerai dengan istri sahnya, setelah si istri mengetahui Kholik ada kelainan orientasi seksual. Kasnari menduga Kholik mengidap homo alias suka terhadap sesama jenis.
“Di sini sudah 10 tahunan ngajar. Korbannya yang saya tahu ada tiga anak laki-laki, tapi enggak tahu kalau masih banyak. Namanya murid kan ya patuh sama guru, sebagian ada yang nginap di rumah Pak Kholik,” kata Kasnari.
Menurut dia, Kholik kerap mengajak siswanya pergi mancing atau membelikan makanan ringan asalkan mau menuruti kehendaknya. Saat ditemui wartawan pada medio April lalu di rumah dinas pelaku, kakak dan keponakan pelaku kebetulan sedang bersiap-siap pergi setelah ramai digunjing. Namun, mereka irit bicara kepada wartawan yang mencegatnya.
ADVERTISEMENT
“Setahu saya, adik saya ini kelakuannya baik saja. Kami sudah lama tidak kumpul lagi,” ujar kakak wanita si pelaku saat itu.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Rahma Khairita, mengatakan sudah menerbitkan surat pemberhentian sementara terhadap Kholik sambil menunggu pemberhentian tetap sebagai PNS. “Sambil menunggu surat pemberhentian tetap dan persidangan,” ujar Rahma.
Rahma juga memberi pendampingan psikologis terhadap para korban yang masih bocah. Ia ingin memulihkan psikologis korban setelah trauma atas kelakuan Kholik. (Anang Fadhilah | Diananta)