news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Protes Tarif, Ojek Online Banjarmasin Demo Aplikator

Konten Media Partner
15 Juli 2019 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua FDO Kalsel, Pandu Setiawan ditemui wartawan banjarhits.id, Senin 15 Juni 2019. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Ketua FDO Kalsel, Pandu Setiawan ditemui wartawan banjarhits.id, Senin 15 Juni 2019. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Pasca mogok masal angkutan orderan sejak empat hari lalu, Forum Driver Online (FDO) akan melakukan aksi demo di tiga tempat pada Selasa, 16 Juli 2019. Dua tempat di antaranya kantor aplikator Gojek dan Grab serta gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Ketua FDO Kalimantan Selatan, Pandu Setiawan, mengungkapkan pihaknya sudah mengumpulkan amunisi ratusan driver online yang tergabung dalam FDO untuk berdemontrasi pada tiga tempat itu secara bergiliran mulai pukul 08.00 Wita, Selasa 16 Juli 2019.
"Ada 300 sudah sementara yang kita back up. Besok pukul 08.00 kita start dari lapangan Kamboja dan Kota Citra Graha, dan berakhir di Kantor DPRD Provinsi," ucap Pandu kepada wartawan banjarhits.id, Senin (15/7).
Ia mengatakan aksi demo digelar karena ketidakpuasan driver terhadap tarif Gocar dan Grabcar di Banjarmasin masih di bawah ambang batas minimal yang sudah ditentukan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Angkutan Sewa Khusus.
Mengacu beleid itu, kata dia, tarif minimal sekitar Rp 4.000 — Rp 4.700/kilometer. "Dan disini belum mencapai segitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, sebelumnya sudah ada komuniskasi intens antara FDO bersama pihak applicator. Namun setiap kali dilakukan komunikasi, selalu menemui jalan buntu dengan alasan semua sudah ketentuan pusat.
"Semua sudah ketentuan dari pusat kawan-kawan, begitu saja alasan dari applicator.Tidak ada solusi, kami ingin ada solusi," ucap Pandu.
Ia pun ragu-ragu atas jawaban dari pihak applicator. Pasalnya pada suatu kebijakan terkait performa driver, kantor cabang bisa mengambil kebijakan diluar dari ketentuan pusat.
"Pas kami mogok kemaren, oprit performa di Banjarmasin bisa saja dikendalikan oleh cabang. Kalau semua dari pusat lalu apa fungsi kantor cabang," tutupnya.