Rahmadi, Polisi Sabhara Terduga Penyiram Air Keras ke Kadivpas Kalsel

Konten Media Partner
12 Januari 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmadi, Polisi Sabhara Terduga Penyiram Air Keras ke Kadivpas Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.id, BANJARMASIN - Teka-teki sosok Rahmadi, oknum polisi pelaku penyiraman air keras ke Asep Syarifudin, mulai terkuak. Eks Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan (Kalsel) itu disiram air keras selepas santap malam di Cafe Capung, Kota Banjarmasin, Selasa pukul 19.30 WITA (20/11/2018).
ADVERTISEMENT
Ditreskrimum Polda Kalsel telah menangkap tiga orang terduga pelaku penyiraman air keras ke Asep. Satu di antaranya adalah Rahmadi, yang sebelumnya diberitakan telah dipecat Polri. Belakangan, banjarhits.id menerima informasi bahwa sosok Rahmadi masih menjadi anggota aktif Polri yang berdinas di Polsek Banjarmasin Barat.
Kepala Polsek Banjarmasin Barat, AKP Mars Suryo Kartiko, membenarkan Brigadir Rahmadi sebagai oknum anggota Sabhara Polsek Banjarmasin Barat. Menurut Suryo, Rahmadi memang diduga sebagai salah satu pelaku penyiraman air keras ke Asep Syarifudin di Cafe Capung.
“Rahmadi memang benar anggota dari Polsek Banjarmasin Barat (yang) ditempatkan di Shabara, yang kini ditahan di Reskrimum Polda Kalsel karena diduga tersangkut kasus penyiraman air keras. Tapi sewaktu Rahmadi berperkara, saya masih belum menjabat Kapolsek Banjarmasin Barat karena pelantikan Jumat (16/11/2018) menggantikan posisi Kompol M Yoga Buanadipta Ilafi sebagai Kapolsek Banjarmasin Barat,” kata AKP Mars Suryo Kartiko kepada banjarhits.id, Sabtu (12/1/2019).
ADVERTISEMENT
Suryo Kartiko yang pernah menjabat Kasatreskrim Polres Tabalong ini meminta dugaan oknum polisi terlibat bisa ditanyakan ke Polda Kalsel. Namun, Suryo membantah bahwa Rahmadi sudah dipecat dari kepolisian. “Saat ini, Rahmadi statusnya masih polisi aktif, belum dipecat, karena kasus ini sendiri masih berproses,” ujarnya.
Adapun, Asep Syarifudin kini dipromosikan sebagai Kepala Kanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur. Asep berharap polisi segera meringkus para pelaku penyiraman air keras.
Berdasarkan informasi penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel, kata Asep, pemindahan sembilan narapidana narkoba dari Lapas Kelas IIA Banjarmasin ke Lapas di Jawa Timur menjadi pemicu penyiraman air keras.
"Saya diserang kemungkinan bos besarnya marah karena sembilan anak buahnya saya pindah ke Lapas di Jawa Timur. Bisa jadi bandar besarnya jadi terputus hubungannya dengan jaringan di Kalsel, jaringannya di antara sembilan tahanan narkoba yang saya pindah tersebut," ucapnya. (Tim banjarhits.id)
ADVERTISEMENT