news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rawan Kecelakaan, JPO Pangeran Samudera Mendesak Dibangun

Konten Media Partner
21 Juli 2019 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi lalu lintas yang padat di Jalan Pangeran Samudera, Kota Banjarmasin pada Minggu, 21 Juli 2019. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lalu lintas yang padat di Jalan Pangeran Samudera, Kota Banjarmasin pada Minggu, 21 Juli 2019. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Pengamat Tata Kota dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel, Subhan Syarif, mengimbau Pemerintah Kota Banjarmasin dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI untuk mempertimbangkan lagi untuk membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Pangeran Samudera.
ADVERTISEMENT
BBPJN XI Banjarmasin sempat menolak pembangunan JPO Pangeran Samudera karena ketiadaan ruang yang cukup. Menurut dia, pejalan kaki di ruas jalan ini makin tidak mendapat jaminan kenyaman dan keamanan seiring maraknya insiden kecelakaan di tengah lalu lintas yang padat.
"Itu sudah padat sekali lalu lintasnya. Semestinya dalam setiap area padat lalu lintas dan pejalan kaki, wajib disediakan area penyeberangan berupa JPO," ujar Subhan Syarif kepada banjarhits.id, Minggu (21/7/2019).
Subhan mengingatkan, fungsi jalan raya mestinya memperhatian keamanan manusia sebagai hal utama, bukan untuk kendaraan bermotor. Walhasil, faktor keamanan bagi manusia harus menjadi yang nomor satu untuk dikerjakan pemerintah.
"Dalam hal ini, pihak balai jalan nasional wajib menyediakan JPO. Karena ini salah satu furniture jalan yang harus ada di kawasan padat," kata dia. Kalaupun minim ruang, Subhan usul agar mencari pola alternatif JPO.
ADVERTISEMENT
"Cari alternatif konstruksi dan bentukan yang tepat. Dan bisa saja coba buka celah atau pendekatan dengan bangunan yang ada di sekitar,” ujarnya.
Selain itu, langkah lain bisa dilakukan dengan menempatkan bangunan fisik ke lokasi lain yang tidak jauh dari titik awal. Ini untuk mengatasi persoalan minim ruang.
Adapun pedagang di areal Pangeran Samudra, Suhaili, mengatakan kawasan penyeberangan di Masjid Noor, Jalan Pangeran Samudera memang rentan insiden kecelakaan. Ia melihat beberapa kali penyeberang jalan hampir ketabrak kendaraan.
“Kemarin (Sabtu) ada yang terpental gara ditabrak motor. Untung saja selamat," kata dia.
Sebagai warga yang sehari-hari beraktivitas di sana, ia berharap ada kebijakan yang menjamin rasa aman bagi pejalan kaki. "Ya kalau bisa bikin jembatan ya jembatan. Jangan cuma pakai zebra cross, soalnya di sini kendaraan laju (cepat),"ujarnya.
ADVERTISEMENT