Rektorat ULM Kaget Pertemuan dengan BEM Muncul di kumparan

Konten Media Partner
19 Maret 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan BEM dan Warek III ULM Muhammad Fauzie membahas banyolan Menteri Mohamad Nasir di Gedung Student Center ULM pada 12 Maret 2019. Foto: BEM ULM
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan BEM dan Warek III ULM Muhammad Fauzie membahas banyolan Menteri Mohamad Nasir di Gedung Student Center ULM pada 12 Maret 2019. Foto: BEM ULM
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor III Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Muhammad Fauzi Makkie, menyatakan banyolan politik Menristekdikti RI, Mohamad Nasir, sudah dianggap selesai tak perlu dibahas lagi.
ADVERTISEMENT
Menteri Nasir melontarkan pernyataan agar civitas akademika ULM tidak nyoblos dua ketika Pemilu 2019. Ia menyampaikan ini ketika kuliah umum di kampus ULM pada Selasa (5/3). Kendati bergurau, BEM ULM pun memprotes sikap Menteri Nasir karena condong berpolitik di kampus.
Fauzi mesti mengklarifikasi berita yang muncul di banjarhits.id -- partner resmi kumparan.com di Kalimantan Selatan-- berjudul: BEM ULM Protes Banyolan Politik Menteri M Nasir.
Menurut Fauzi, apa yang dilakukan Nasir sebatas gurauan untuk mencairkan suasana kuliah umum.
"Sama seperti apa yang pernah disebut oleh Ketua MPR, Zulkifli Hasan, kata dia, ‘persatuan Indonesia nomor satu, soal presiden nomor 2’. Sama aja kan sebenarnya. Kami juga tidak bisa menghakimi, itu ranahnya Bawaslu," kata Fauzi kepada wartawan banjarhits.id, Donny Muslim, Selasa (19/3/2019).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Fauzi beserta jajaran berkomitmen menjaga kondusivitas kampus dari politik praktis. Kalaupun ada kuliah umum atau kegiatan lain di kampus, Fauzie akan semaksimal mungkin menangkal agar tak terulang kembali kejadian serupa.
Fauzi sejatinya menyayangkan pemberitaan terkait hasil audiensi antara BEM dan Rektorat ULM bisa bocor ke publik lewat pemberitaan di banjarhits.id. Menurut Fauzi, kegiatan audiensi tersebut sejatinya belum ada kesepakatan final.
"Karena Ketua BEM dan wakil pun belum datang. Tapi beritanya ada di Kumparan (banjarhits.id)," ujar Muhammad Fauzie.
Wartawan banjarhits.id, Donny Muslim, sudah berusaha mengkonfirmasi pertemuan ini ke Fauzie, sebelum berita tayang. Namun, Fauzie tak merespons upaya konfirmasi banjarhits.id. Belakangan, Fauzie sengaja menghindari wawancara dengan wartawan banjarhits.id karena punya pengalaman buruk.
ADVERTISEMENT
Ia becermin dari berita berjudul: Baru Dibangun 2 Tahun, Plafon Gedung ULM Ambrol. "Dalam pemberitaan itu disebut pembangunan plafon gedung mencapai dana Rp 4-6 miliar. Padahal sebenarnya cuma kisaran Rp 200 juta. Saya tak mau terulang lagi, makanya mohon maaf sekali tidak saya tanggapi," tandasnya.
Pernyataan renovasi gedung serbaguna menelan Rp 6 miliar muncul dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ULM, Aldi Fachrisaldi Putra. Ia berkata pembuatan plafon gedung menelan dana Rp 4 miliar - Rp 6 miliar.