Revolusi Bahasa Merambah SMA/SMK se-Kalsel

Konten Media Partner
28 September 2018 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Revolusi Bahasa Merambah SMA/SMK se-Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, Banjarmasin - Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mencanangkan program Revolusi Bahasa di kalangan pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Kalsel. Melalui gerakan revolusi bahasa, Sahbirin mengimbau pelajar SMA/SMK sederajat agar berkomunikasi memakai bahasa Inggris minimal satu jam dalam sepekan.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan revolusi bahasa tercetus seiring kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi dengan persaingan yang kian ketat. Menurut Sahbirin, bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan generasi muda wajib menguasai agar mampu bersaing dengan bangsa asing.
"Kaitan dengan revolusi bahasa yaitu persaingan dunia kian ketat," ujar Sahbirin Noor di sela Deklarasi Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa se-Kalimantan Selatan di SMAN 5 Banjarmasin, Jumat (28/9/2018).
Apalagi, Bandara Internasional Syamsudin Noor segera beroperasi pada Oktober 2019. Sahbirin berujar, keberadaan bandara internasional ini berpotensi meningkatkan arus kunjungan ke Kalsel, sehingga persaingan makin terbuka. "Mau tidak mau generasi muda harus mampu berbahasa Inggris," cetusnya.
Agar rencana revolusi bahasa mulus terealisasi, ia menginstruksikan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan agar mengakomodir seluruh sekolah SMA/ SMK sederajat agar mampu berbahasa Inggris minimal satu jam per minggu.
ADVERTISEMENT
“Bukan berarti menyampingkan hal-hal lain yang lebih krusial," tegas lelaki yang biasa disapa Paman Birin tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan, M Yusuf Efendi mengungkapkan penggunaan bahasa Inggris sejatinya sudah lama berjalan di satuan pendidikan SMA/SMK se-Kalimantan Selatan. Namun, kata dia, momentum di SMAN 5 Banjarmasin tersebut bertujuan lebih menggelorakan kembali penggunaan bahasa asing.
Pihaknya terus mengoptimalkan program revolusi ini agar konsisten diaplikasikan. Ia ingin memuat program revolusi bahasa ke satuan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP) dengan melakukan koordinasi bersama kepala dinas pendidikan kabupaten/kota. (M Robby)