Sahbirin Noor Mahir Panjat Tebing

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat panjat tebing di Desa Tiwingan Lama, Minggu (13/10/2019). Foto: Humpro Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat panjat tebing di Desa Tiwingan Lama, Minggu (13/10/2019). Foto: Humpro Kalsel
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor alias Paman Birin mahir panjat tebing. Di sela lomba memancing, Paman Birin unjuk kebolehan panjat tebing di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar pada Minggu (13/10).
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalsel mengenakan baju sasirangan berwarna abu-abu terlihat piawai memanjat tebing hingga sampai ke puncak tebing. Sahbirin Noor mengaku spontan menyempatkan datang saat ia melintas menuju ke acara Lomba Mancing di desa sekitar.
Bernostalgia menjadi alasannya singgah. Ia dulunya pernah beraktifitas di bukit Tiwingan saat kuliah di Uniska tahun 1990-an. “Ini tempat kita latihan dulu waktu mahasiswa, sama seperti kalian, tanya aja sama para senior,” ucapnya.
Dalam momentum ini, Paman Birin juga memotivasi kepada para peserta Diklat yang berjumlah 29 orang. Menurut dia, kegiatan outdoor atau alam bebas akan membentuk mental dan fisik serta kekeluargaan.
“Harus semangat dan bergerak, kalau tidak gak akan naik,” cetus Paman Birin di hadapan peserta.
ADVERTISEMENT
Paman birin mengapresiasi seluruh kegiatan organisasi pecinta alam di Kalsel. Ia berharap eksistensi organisasi ini terus berkembang dan berkiprah dalam menjaga lingkungan.
Adapun Ketua Umum Mapala Uniska Banjarmasin, Rama Yudha mengaku kaget dengan aksi spontan yang dilakukan Paman Birin. Menurutnya, Paman Birin piawai dalam memanjat tebing terutama dalam memilih pijakan untuk menaiki tebing.
Rama menuturkan, panjat tebing dalam rangakaian penutupan latdas yang dilakukan anggota baru Mapala UNISKA. Latdas berlangsung pada 10 - 13 Oktober 2019 di kawasan Pegunungan Meratus, Taman Hutan Rakyat, Kabupaten Banjar.
Metode yang diterapkan dalam kegiatan tersebut adalah ‘Flying Camp’ dari Mandiangin, Awang Bangkal, Batu Kambing, dan Tiwingin.
“Kegiatan ini syarat bergabung dan menjadi anggota Banjarmasin, jumlah peserta 29 orang dan mereka adalah mahasiswa baru,” imbuhnya. (adv)
ADVERTISEMENT