Satpol PP Bongkar Paksa Bangunan di Lokasi Proyek Jembatan Alalak

Konten Media Partner
28 Januari 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat berat merobohkan bangunan di kawasan proyek Jembatan Alalak, Banjarmasin Utara, Senin (28/1). (Foto: Zahidi/banjarhits.id)
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat merobohkan bangunan di kawasan proyek Jembatan Alalak, Banjarmasin Utara, Senin (28/1). (Foto: Zahidi/banjarhits.id)
ADVERTISEMENT
banjarhits.id, BANJARMASIN - Personel Satpol PP Kota Banjarmasin membongkar paksa bangunan dan rumah yang masih berdiri di kawasan proyek Jembatan Alalak (Kayu Tangi Ujung) pada Senin (28/1). Langkah tegas ini sesuai batas akhir yang diminta Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
ADVERTISEMENT
P ersonel Satpol PP pun menertibkan dan mengawal pembongkaran bangunan yang masih tegak berdiri atau belum bersih 100 persen. Bangunan ini sudah dibeli pemerintah kota ketika pembebasan lahan.
Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Hermansyah mengungkapkan akan mengirim 100-an personel pukul 14.00 wita untuk mengamankan dan menertibkan bangunan yang masih tersisa di kawasan proyek.
"Seratusan mas akan kami turunkan untuk pengawasan penertiban. Kurang lebih sekompi yang terdiri dari tiga pleton dan kira-kira siang setelah dzuhur nanti pasukan terjun," ucap Hermansyah kepada banjarhits.id, Senin (28/1).
Selain itu, Hermansyah tegas berkata pasukannya siap menertibkan karena sudah masuk batas akhir toleransi yang diberikan. Sebab, Satpol PP sudah memberikan himbauan ke pemilik bangunan pada Kamis (24/1) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Sesuai deadline dari walikota hari ini terakhir. Oleh karena itu kami kirimkan pasukan untuk menertibkan dan membersihkan bangunan yang masih tersisa ini ya," ungkapnya.
Pantauan banjarhits.id di lapangan, warga yang terimbas pembebasan lahan Jembatan Alalak masih beraktifitas seperti biasa. Misalnya sosok H Lani yang punya usaha jualan nasi kuning dan kue gorengan.
Selain warung gorengan, showroom motor pun belum membongkar bangunan. Hermansyah tegas membongkar semua bangunan di sana. "Tidak boleh ada aktivitas lagi setelah hari ini," pungkasnya. (Zahidi)