Sekolah se-Kalsel Diminta Pasang CCTV

Konten Media Partner
19 Januari 2019 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M Yusuf Effendi saat reuni akbar SMAN 5 Banjarmasin, Sabtu (19/1). (Foto: Anang Fadhilah/banjarhits.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M Yusuf Effendi saat reuni akbar SMAN 5 Banjarmasin, Sabtu (19/1). (Foto: Anang Fadhilah/banjarhits.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.id, BANJARMASIN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan mengimbau seluruh sekolah di penjuru Kalsel memasang closed circuit television (CCTV). Langkah ini merespons penculikan seorang siswi SMPN 5 Banjarbaru, AN (14).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M Yusuf Effendi, menuturkan semua tingkatan lembaga pendidikan, mulai TK, SD, SMP, dan SMA/SMK diimbau pasang CCTV, terutama sekolah favorit.
"Dengan adanya kamera CCTV diharapkan semuanya dapat dikontrol dan diawasi. Semua aktivitas belajar mengajar termasuk keberadaan guru serta siswa itu sendiri," kata M Yusuf, usai reuni alumni SMAN 5 Banjarmasin, Sabtu (19/1). Yusuf berkata pemasangan kamera CCTV memang sifatnya hanya himbauan karena tak dianggarkan resmi. Namun mengingat urgensi dan fungsinya, Yusuf akan usul ada anggaran pemasang CCTV di lingkungan sekolah favorit. "Mengingat urgensi dan fungsinya, kami akan usulkan agar ada anggaran untuk pemasangan CCTV. Mungkin diprioritaskan untuk sekolah yang memang unggulan dan favorit," katanya. Yusuf mempersilakan apabila sekolah lewat komite sekolah menanggung bersama biaya pemasangan CCTV. Menurut dia, faktor keamanan dan kenyamanan bisa memacu guru dan pelajar makin disiplin karena ada kamera pengawas. Pihaknya sudah membuat edaran ke semua sekolah agar selalu waspada. Guru diminta aktif mengawasi dan bertanggung jawab saat siswanya belum dijemput orang tuanya atau hal lain. "Murid sekolah juga mesti waspada, jika ada orang tak dikenal harus tegas menolak ajakan misalnya menawarkan diri mau mengantar atau pura-pura kenal tak perlu dihiraukan," Yusuf menambahkan. Kalaupun belum ada jemputan atau angkutan sekolah, murid sebaiknya menunggu di dalam lingkungan sekolah. "Jangan berdiri di pinggir jalan karena menimbulkan peluang orang melakukan tindak kejahatan," katanya. (Anang Fadhilah)
ADVERTISEMENT