Siswa SMA di Banjarmasin Tampar Wajah Gurunya hingga Lebam

Konten Media Partner
18 September 2019 18:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana SMAN 4 Banjarmasin pada Rabu (18/9/2019). Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SMAN 4 Banjarmasin pada Rabu (18/9/2019). Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Dunia pendidikan di Kota Banjarmasin tercoreng ulah brutal seorang siswa terhadap gurunya. Seorang siswa kelas XII SMAN 4 Banjarmasin berinisial MR menampar wajah Aliansyah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 4 Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
Pelaku menampar Aliansyah di bagian pipi kiri hingga lebam. Insiden ini terjadi pada Jumat (13/9/2019). Namun, aksi bejat MR baru terungkap setelah dirinya dikeluarkan dari SMAN 4 Banjarmasin dan suasana mencair.
Kejadian penamparan terhadap Aliansyah terjadi selepas salat Jumat. Awalnya, Aliansyah menegur MR karena MR tidak memakai kemeja seragamnya dengan rapi alias tidak dimasukkan ke dalam celana. Alih-alih patuh, MR malah menegur balik sang guru dengan kata-kata kasar.
"Waktu itu kan (murid) memakai baju seragam pramuka, sedangkan guru-guru pakai Sasirangan. Jadi kan memang harus di luar (celana). Si anak ini bilang begini, ‘Pian pang pak, kada masukkan baju jua kah celana?’," ujar Aliansyah, menirukan kata-kata MR ketika ditemui banjarhits.id, Rabu (18/9/2019).
ADVERTISEMENT
Aliansyah masih bisa menahan emosi saat MR mengumpat di hadapannya. Ia lantas membawa MR ke ruang guru untuk diberi nasehat. Bukan melunak, MR malah semakin congkak. MR menantang guru-guru yang berada di ruangan untuk duel.
"Di sana saya sempat memegang kerah bajunya, lalu dikira menampar oleh si anak. Lalu, saya ditampar di bagian pipi sebelah kiri. Dia kalap. Sampai akhirnya bisa dilerai," kata Aliansyah.
Ilustrasi Penganiayaan Foto: Pixabay
Ulah MR berujung pelaporan ke pihak kepolisian. Aliansyah melakukan mediasi di Polsek Banjarmasin Barat tak lama usai insiden pemukulan. Aliansyah menegaskan hal ini bukan dilakukan untuk menjerumuskan MR ke ranah hukum, tapi mencari jalan damai lewat mediasi.
"Akhirnya Senin tadi dia sudah minta maaf bersama orang tua. Sampai berpelukan sama saya. Memang orangnya tempramental sekali," kata Aliansyah.
ADVERTISEMENT
Humas SMAN 4 Banjarmasin, Salahuddin, memastikan MR sudah pindah ke sekolah lain. Hal ini agar menghindari kejadian serupa terulang di kemudian hari.
"Sudah. Intinya sudah minta maaf jadi tidak akan diproses. Si anak juga memiliki masa depan pendidikannya," kata Salahuddin.