Tekan Karhutla, Kemenag Kalsel Bentuk Satgas Doa dan Salat Hujan

Konten Media Partner
29 Agustus 2019 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran lahan di Kota Banjarbaru. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran lahan di Kota Banjarbaru. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan membentuk Satgas Doa dan Salat Sunnah Minta Hujan. Satgas tidak turun langsung ikut memadamkan api, tapi mengakomodir pelaksanaan doa dan ibadah shalat sunnah minta hujan di setiap wilayah dengan potensi tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Satgas Doa dan Salat Sunah Minta Hujan Karhutla Kalsel dari Kantor Kemenag Kalsel, Suryan Nahdi, berkata pembentukan Satgas sebagai upaya Kemenag ikut membantu menjauhkan bala bencana kebakaran lahan di Kalsel.
"Kemampuan manusia di dunia ini memiliki batas. Terus kami harus serahkan kepada tuhan yang Maha Esa tentunya. Melihat kondisi cuaca panas yang menjadi pemicu terjadinya karhutla. Jangan lupa kita berdoa, juga melaksanakan shalat sunat minta hujan," ucap Suryan Nahdi kepada banjarhits.id, Kamis (29/8/2019).
Menurut Suryan, Satgas berfokus pada lima wilayah dengan kerawanan tinggi terjadi Karhutla, seperti, Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Tapin, Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru. Pihaknya sedang difokuskan untuk melaksanakan doa dan ibadah tersebut.
"Kami juga penyuluh keagaman di setiap kecamatan rata-rata ada delapan hingga sepuluh orang ini yang kami minta di majelis taklim untuk untuk berdoa melakukan hal-hal yang diluar batas kemampuan kita," kata Suryan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Kalsel dikenal daerah religius yang banyak diadakan pengajian-pengajian secara rutin. Sehingga, ia mengimbau untuk menyisipkan doa meminta agar Karhutla segera berakhir di Kalsel.
"Mengingat kemaru terjadi sejak Januari, kami laksanakan sejak saat itu hingga saat ini. Karena Kalsel khususnya Alhamdulillah merupakan kegiatan keagaman berjalan dengan rutin maka kami selipkan di kegiatan tersebut," ujarnya.
Data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, luasan lahan yang terbakar akibat Karhutla 2019 terus meningkat.
Pada 26 Agustus lalu, total luas lahan yang terbakar mencapai 1.637,09 hektar dengan jumlah 663 kejadian. Sedang untuk kebakaran hutan lebih sedikit seluas 15,25 hektar dengan jumlah kejadian sebanyak 6 kali.
Sedang 28 Agustus 2019, luas kebakaran lahan mengikat menjadi 1.832.7 hektar dengan jumlah kejadian sebanyak 735 kali. Lalu untuk kebakaran hutan seluas 75,25 dengan jumlah kebakaran sebanyak 7 kali.
ADVERTISEMENT