Tekan Rentenir, Tabalong Luncurkan Kredit Tanpa Bunga

Konten Media Partner
12 Maret 2019 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Tabalong Anan Syakhfiani ketika meluncurkan kredit tanpa bunga Gerbang Emas di Pasar Tanjung, Selasa (12/3). Foto: Irwin Apriadi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Tabalong Anan Syakhfiani ketika meluncurkan kredit tanpa bunga Gerbang Emas di Pasar Tanjung, Selasa (12/3). Foto: Irwin Apriadi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong, Kalimantan Selatan meluncurkan program kredit tanpa bunga (0%) bernama Kredit Gerbang Emas (gerakan pembangunan menuju masyarakat sejahtera). Tahap awal, pinjaman ini ditujukan ke pedagang di Pasar Tanjung, sebelum menyasar pedagang se-Kabupaten Tabalong.
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas Direktur Utama PT BPR Tabalong Bersinar, Husin Ansari, mengatakan kredit Gerbang Emas diberikan ke debitur dengan jangka waktu pembayaran selama tiga bulan. Menurut dia, Gerbang Emas sebuah skema kredit untuk menekan rentenir.
"Jadi sistem pembayarannya itu setiap hari. Sedangkan kredit yang diajukan maksimal Rp 3 juta khusus untuk pedagang lapak," ucap Husin kepada wartawan banjarhits.id, Irwin Apriadi saat kegiatan penyerahan Kredit Gerbang Emas di Pasar Tanjung, Selasa (12/3/2019).
Ia menambahkan program Gerbang Emas menggandeng PT BPR Tabalong Bersinar dan UPT Pasar Tanjung.
Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, menyebut selama ini banyak menerima laporan dari masyarakat soal aksi rentenir di Kabupaten Tabalong, selain pedagang di Pasar Tanjung. Oleh sebab itu, Anang mencoba program kredit Gerbang Emas dengan menyediakan kredit tanpa bunga.
ADVERTISEMENT
"Untuk pedagang lapak maksimal Rp 3 juta. Tetapi kalau untuk Usaha Kecil Mikro itu bisa mencapai Rp 25 juta. Jadi termasuk pedagang di toko toko yang ingin mengusulkan langsung ke BPR saja. Tanpa bunga cukup bayar administrasi," beber Anang Syakhfiani.
Ia berpesan debitor bisa memanfaatkan pinjaman ringan ini seoptimalnya. Anang mengimbau penerima kredit tidak bersikap konsumtif. Pihaknya akan mengevaluasi atas kucuran kredit ke pedagang.
"Jangan sampai setelah dapat uangnya dibelikan sepeda motor bekas. Padahal usulan itu untuk berdagang," katanya.