Travel Umrah di Kalimantan Selatan Belum Siap Pakai SIPATUH

Konten Media Partner
19 November 2018 20:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Layanan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel, Matnor (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Layanan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel, Matnor (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) menerapkan aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SIPATUH) sejak September  2018 di Kalsel. Aplikasi ini mengawasi biro perjalanan umroh agar menjalankan praktik bisnis secara syar'i dan tak menipu calon jemaahnya.
ADVERTISEMENT
"Meski baru diuji cobakan aplikasi SIPATUH sudah mampu membaca jumlah jemaah umrah tanggal 27 September hingga 19 November, tercatat sebanyak 5 ribu lebih jemaah yang akan pergi umrah,” kata Kabid Layanan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel, Matnor kepada banjarhits.ID, Selasa (19/11).
Kata Matnor, data yang masuk ke sistem SIPATUH belum semuanya tercover, karena masih ada sekitar 60 persen travel umrah belum memanfaatkan layanan SIPATUH. Sehingga data jumlah jemaah umrah di Kalsel belum bisa dibaca keseluruhan.
“Karena masih masa sosialisasi, Kanwil Kemenag Kalsel bisa memberikan kelonggaran. Jika sudah wajib, maka semua travel umrah harus menginput data jumlah jemaah umrah yang diberangkatnya,” katanya.
Matnor mengimbau seluruh travel perjalanan umrah mentaati kesepakatan yang sudah dibuat dengan memakai aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umroh dan Haji Khusus (SIPATUH). Menurut dia, selama ini travel terkendala minim SDM bidang IT, sehingga banyak travel di Kota Banjarmasin meminta kelonggaran waktu menerapkan aplikasi SIPATUH.
ADVERTISEMENT
Matnor berkata aplikasi SIPATUH memudahkan data jemaah umrah tercover dan mudah melakukan kontrol.
“Jika travel tidak menggunakan aplikasi ini tentu bisa ketinggalan. Padahal aplikasi ini dibuat demi memudahkan. Di bandara tinggal menunjukkan id card, barcode akan dibaca oleh aplikasi SIPATUH akan muncul jumlah jemaah umrah yang akan berangkat dan tiba,” katanya.
Prinsip kerja SIPATUH memberikan ruang bagi jamaah untuk dapat memantau rencana perjalanan ibadah umrohnya, sejak mendaftar hingga sampai pulang kembali ke Tanah Air.
Aplikasi ini memuat sejumlah informasi seperti pendaftaran jemaah umroh, paket perjalanan yang ditawarkan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), harga paket PPIU, pantauan penyediaan tiket yang terintegrasi dengan maskapai penerbangan, dan pemantauan akomodasi yang terintegrasi dengan sistem muasasah di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Matnor, terdapat pula alur pemesanan visa yang terintegrasi dengan Kedutaan Besar Arab Saudi serta validasi identitas calon jemaah umroh terintegrasi data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), serta pemantauan keberangkatan dan kepulangan yang terintegrasi dengan imigrasi.
Melalui SIPATUH, calon jemaah juga dapat memperoleh nomor registrasi pendaftaran dan bukti prosesnya. "Artinya, proses akhir pendaftaran adalah keluarnya nomor registrasi umroh (sejenis nomor porsi dalam pendaftaran ibadah haji)," ucap dia.
Dengan nomor tersebut, calon jemaah dapat memantau proses persiapan keberangkatan yang dijalankan PPIU, mulai dari pengadaan tiket, pemesanan akomodasi hingga penerbitan visa. (Anang Fadhilah)