Video: Dishub Banjarmasin Diminta Beli Klotok Motoris Rp100 Juta

Konten Media Partner
6 Februari 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelancong menaiki atap klotok ketika susur sungai di Kota Banjarmasin.  Dishub Banjarmasin ingin mengubah kebiasaan ini karena membahayakan wisatawan. Foto: Dok banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Pelancong menaiki atap klotok ketika susur sungai di Kota Banjarmasin. Dishub Banjarmasin ingin mengubah kebiasaan ini karena membahayakan wisatawan. Foto: Dok banjarhits.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kontroversi kapal klotok wisata belum mereda. Seluruh Motoris kelotok wisata Siring Sungai Martapura, Jalan Pierre Tendean Kota Banjarmasin, kompak menolak mengubah desain klotok sesuai keinginan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
Ketua Persatuan Motoris Kelotok Wisata Siring Menara Pandang, Burhan, mengatakan tidak ada satu motoris pun yang setuju mengubah desain klotok karena berat di ongkos. Selain itu, kata Burhan, klotok-klotok ini punya nilai artistik dan sejarah sesuai desain khas Kota Banjarmasin.
"Masalahnya klotok kami ini sudah sejak dulu tahun 1960-an sudah bentuk kelotok seperti ini. Lalu jika hendak mengubah ini pastinya mengurangi nilai sejarahnya bahkan nilai kebudayaan orang terdahulu dari kami, terlebih juga memodifikasi desain kelotok ini tak sedikit biaya yang diperlukan," ucap Burhan kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi pada Rabu (6/2).
Apalagi penghasilan motoris klotok tengah seret. Burhan mengaku penghasilannya sehari-hari cuma cukup memenuhi kebutuhan dapur. Ia pun tak sanggup apabila harus merombak desain klotok miliknya karena butuh minimal Rp 20 juta.
ADVERTISEMENT
Burhan menilai klotok wisata versi Dishub Banjarmasin justru melenyapkan nilai estetika budaya Banjarmasin. "Kalau tidak ada atapnya lagi dibuang, bisa sepi ini wisata. Soalnya sensasi naik ke atas (atap) itu yang beda, walikota aja kemaren naik di atas atap juga," bebernya.
Burhan balik menantang dishub agar membeli klotok milik motoris seharga Rp100 juta per unit.
"Kecuali pihak dishub mau membeli kelotok kami seharga 100 juta persatu unit. Silahkan mereka mau ubah seperti apa itu, sudah hak mereka. Namun jika kami disuruh mengubah, ini tidak mungkin, kami tidak setuju," tegas Burhan.