Warga Bandel Bikin Banjarmasin Tetap Kumuh

Konten Media Partner
8 Januari 2019 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Bandel Bikin Banjarmasin Tetap Kumuh
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Sebagian warga Kota Banjarmasin agaknya masih sulit diajak hidup bersih di tengah upaya Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mewujudkan Banjarmasin sebagai kota 0 kumuh alias steril dari kawasan kumuh. Warga yang menetap di kolong Jembatan Antasari, misalnya.
ADVERTISEMENT
Setelah dibongkar Satpol PP Banjarmasin, mereka justru mendirikan pondokan kecil di sebelah Jembatan Antasari. Padahal, kawasan itu diharapkan steril dari permukiman liar. Sikap bandel warga ini jelas sulit menjadikan Banjarmasin sebagai kota 0 kumuh.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Banjarmasin, Hermansyah, mengatakan warga yang menetap di kawasan Jembatan Antasari sudah diberikan arahan untuk tidak lagi menetap di pondokan atau gubuk liar. Pihaknya sudah meninjau aksi nekad sebagian warga itu.
"Kemudian kami rapatkan bersama stakeholder, didapatlah beberapa alternatif. Pertama siring di sana sambung, itu kan terputus jadi tidak bisa membuat pondokan kecil. Kedua, dipagar sama sekali agar tidak bisa dijangkau oleh mereka," ucap Hermansyah kepada banjarhits.ID, Selasa (8/1).
Hermansyah menyebut kelakuan warga ini tergolong bandel karena abai terhadap himbauan pemerintah kota. Pihaknya sudah beberapa kali menawarkan solusi untuk tinggal di rumah singgah atau rumah susun sewa. Toh, mereka enggan meninggalkan kolong jembatan.
ADVERTISEMENT
"Jelas bandel, sudah kami tawari berbagai alternatif agar tidak membuat kumuh di kawasan itu. Namun namanya bandel mereka tetap bersikeras di situ, parahnya mereka justru membuat pondokan kecil dengan beratapkan terpal," ujar Hermansyah.
Lebih lanjut Hermansyah sudah berkordinasi dengan Dinas PUPR dan masih tahap pengambilan keputusan di antara dua opsi: meneruskan siring di kawasan tersebut atau memagar penuh.
"Agar tidak bisa terjangkau oleh warga. Ini kalau diteruskan siring tidak bisa sepertinya karena perlu anggaran yang besar, kecuali dipagar lagi secara penuh agar tidak bisa terjangkau lagi, itu mungkin yang akan di lakukan," ucapnya. Tapi Hermansyah belum bisa memastikan kapan mulai dipagar dan penertiban lagi. (Zahidi)