Wiranto Teken Prasasti Penyiaran di Kalimantan Selatan

Konten Media Partner
2 April 2019 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkopolhukam Wiranto (tengah, Sekdaprov Kalsel Abdul Haris (kanan), dan Ketua KPI Yuliandre Darwis (kiri) ketika meneken prasasti, Selasa (2/4/2019). Foto: Humpro Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Menkopolhukam Wiranto (tengah, Sekdaprov Kalsel Abdul Haris (kanan), dan Ketua KPI Yuliandre Darwis (kiri) ketika meneken prasasti, Selasa (2/4/2019). Foto: Humpro Kalsel
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-86 tahun 2019 yang diselenggarakan di Kalsel menjadi sejarah bagi penyiaran di Indonesia. Dalam peringatan HARSIARNAS ke-86 turut dideklarasikan moto 'Dari Kalimantan Selatan, Indonesia Menyiarkan Baik'.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto beserta Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris, dan Ketua KPI Yuliandre Darwis menandatangani prasasti penyiaran yang akan ditempatkan di Tugu 0 Km, Kota Banjarmasin. Penandatanganan ini di sela Rakornas KPI di Hotel G Sign, Banjarmasin pada Selasa (2/4).
Wiranto mengatakan pentingnya peran KPI dalam menjaga persatuan, dengan menyajikan penyiaran yang sehat dan berkualitas. "Merawat persatuan kewajiban mutlak dari seluruh warga Indonesia, organisasi kemasyarakatan, termasuk dari Komisi Penyiaran Indonesia," kata Wiranto kepada banjarhits.id, Selasa (2/4).
Menurut Wiranto, menjaga persatuan bisa membangun bangsa dan memajukannya. Wiranto menuturkan Indonesia tergolong negara yang bisa menjaga persatuan di tengah kemajemukan suku bangsa. Ia mencontohkan bagaimana Afghanistan takjub atas persatuan Indonesia dengan 714 suku bangsa.
ADVERTISEMENT
Sementara di Afghanistan cuma enam suku bangsa, tapi diwarnai kemelut berkepanjangan di antara suku bangsa. Presiden Afghanistan pun berkunjung ke Presiden Joko Widodo untuk meminta resep menjaga persatuan. Presiden Jokowi, kata Wiranto, membalasnya dengan mengunjungi Afghanistan sekaligus berbagi resep menjaga persatuan bangsa.
Contoh lain, kata dia, negara Jerman yang dulu dipisahkan tembok Berlin, kini bersatu dan bisa menjadi negara maju. "Kawal persatuan yang menjadi nafas Indonesia, mari kita jaga persatuan di negeri yang bhineka ini," ucap dia.
Wiranto mengajak lembaga penyiaran turut melawan kabar bohong yang belakangan makin gencar menyudutkan pemerintah. Menurut dia, Presiden Jokowi sudah meneken Keppres untuk menetapkan Harsiarnas sebagai hari nasional. Hal ini tonggak bagi insan penyiaran punya dasar hukum ketika berkegiatan.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Yuliandre Darwis, berkata lembaga penyiaran berkomitmen untuk menyiarkan hal-hal baik dan positif, khususnya pada tahun politik 2019. Menurut dia, tagline 'Dari Kalsel, Indonesia Menyiarkan Baik' bermakna komitmen lembaga penyiaran untuk menyiarkan hal positif.
"Tagline ini merupakan komitmen dari seluruh lembaga penyiaran dan seluruh lembaga penyiaran di Indonesia yang berkumpul pada momentum HARSIARNAS ini. Jadilah tagline 'Dari Kalsel Indonesia Menyiarkan Baik' dapat diwujudkan di tempat ini, di Kalsel,” jelas Yuliandre.
Yuliandre melihat tagline ini sejalan dengan kondisi saat ini, dimana media mainstream seperti televisi dan radio, masih sebagai lembaga penyiaran terpercaya. Lewat penyiaran, masyarakat mendapat informasi atau berita terbaru, yang dapat dipastikan bukan hoax atau berita bohong.
ADVERTISEMENT
“Apalagi lembaga penyiaran sudah memiliki pengawas resmi yakni KPI, yang dapat menjamin keabsahan informasi yang disampaikan. Sementara media lainnya, khususnya media online, belum memiliki lembaga pengawas tersendiri,” tambahnya.